This unity of science as descriptiv

This unity of science as descriptive remains, for example, in the time of Thomas Hobbes who argued that deductive reasoning from axioms created a scientific framework, and hence his Leviathan was a scientific description of a political commonwealth. What would happen within decades of his work was a revolution in what constituted "science", particularly the work of Isaac Newton in physics. Newton, by revolutionizing what was then called "natural philosophy", changed the basic framework by which individuals understood what was "scientific".

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kesatuan sains sebagai tetap deskriptif, misalnya, pada saat Thomas Hobbes yang berpendapat bahwa deduktif penalaran dari aksioma menciptakan kerangka kerja ilmiah, dan dengan itu Leviathan nya Deskripsi ilmiah Persemakmuran politik. Apa yang akan terjadi dalam dekade karyanya sebuah revolusi dalam apa dibentuk "ilmu", terutama karya Isaac Newton dalam fisika. Newton, oleh merevolusi yang kemudian disebut "filsafat alam", mengubah kerangka dasar yang individu mengerti apa "ilmiah".

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ini kesatuan ilmu pengetahuan sebagai sisa-sisa deskriptif, misalnya, pada zaman Thomas Hobbes yang berpendapat bahwa penalaran deduktif dari aksioma menciptakan kerangka ilmiah, dan karenanya Leviathan nya deskripsi ilmiah dari persemakmuran politik. Apa yang akan terjadi dalam beberapa dekade karyanya adalah sebuah revolusi dalam apa yang merupakan "ilmu", khususnya karya Isaac Newton dalam fisika. Newton, berdasarkan merevolusi apa yang kemudian disebut "filsafat alam", mengubah kerangka dasar dimana individu memahami apa yang "ilmiah".