Treatment PlanningCounseling is not

Treatment Planning
Counseling is not a process in which every client gets the exact same service. In counseling, the practitioner varies the therapeutic interventions depending on the needs of the individual client. According to Goodyear and Lichtenberg (1999), while working with clients, any mental health professional will make, formally or informally, an assessment of the client’s level of functioning. Therefore, counselors need to have sound information about the client or clients to select treatment approaches that have the best probability of succeeding. Beutler and Harwood (2000) argued that it is professionally irresponsible to counsel clients without considering their unique characteristics. Understanding clients’ pretreatment characteristics does not apply only to individual counseling; these factors also apply to group counseling and classroom guidance interventions. For example, school counselors will facilitate a group more effectively if they have accurately assessed the students within the group.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Perencanaan terapiKonseling bukanlah suatu proses di mana setiap klien mendapatkan layanan yang persis sama. Dalam konseling, praktisi bervariasi intervensi terapeutik tergantung pada kebutuhan individu klien. Menurut Goodyear dan Lichtenberg (1999), sementara bekerja dengan klien, profesional kesehatan mental apapun akan membuat, secara formal maupun informal, penilaian klien tingkat berfungsi. Oleh karena itu, konselor perlu memiliki suara informasi tentang klien atau klien untuk memilih pendekatan pengobatan yang memiliki probabilitas terbaik untuk berhasil. Beutler dan Harwood (2000) berpendapat bahwa itu profesional tidak bertanggung jawab untuk nasihat klien tanpa mempertimbangkan karakteristik unik mereka. Memahami karakteristik pretreatment klien tidak berlaku hanya untuk konseling individu; faktor-faktor ini juga berlaku untuk intervensi bimbingan konseling dan kelas kelompok. Sebagai contoh, konselor sekolah akan memfasilitasi kelompok lebih efektif jika mereka akurat dinilai siswa dalam kelompok.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengobatan Perencanaan
Konseling bukanlah sebuah proses di mana setiap klien mendapatkan layanan yang sama persis. Dalam konseling, praktisi bervariasi intervensi terapi tergantung pada kebutuhan klien individu. Menurut Goodyear dan Lichtenberg (1999), saat bekerja dengan klien, setiap profesional kesehatan mental akan membuat, secara formal maupun informal, penilaian tingkat klien berfungsi. Oleh karena itu, konselor perlu memiliki informasi suara tentang klien atau klien untuk memilih pendekatan pengobatan yang memiliki probabilitas terbaik untuk berhasil. Beutler dan Harwood (2000) berpendapat bahwa profesional bertanggung jawab untuk menasihati klien tanpa mempertimbangkan karakteristik unik mereka. Memahami karakteristik pretreatment klien tidak hanya berlaku untuk konseling individu; faktor-faktor ini juga berlaku untuk intervensi konseling kelompok dan bimbingan kelas. Sebagai contoh, konselor sekolah akan memfasilitasi kelompok lebih efektif jika mereka telah secara akurat menilai siswa dalam kelompok.