The customer themselves as particip

The customer themselves as participant in performing the project. It is
quite common for a customer to perform parts of the project: to apply
the customers’ special expertise, respond to commercial or other security
needs, keep internal development staff occupied, prevent future maintenance
problems and so forth. This situation does have drawbacks in
terms of the customer–supplier relationship necessary for successful performance
of a project, but they are overweighed by the inputs the
customer makes. Hence, the inevitability of this situation has become a
standard element of many software development projects and contractual
relations.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Nasabah sendiri sebagai peserta dalam pelaksanaan proyek. Hal ini
cukup umum bagi pelanggan untuk melakukan bagian dari proyek: menerapkan
keahlian khusus nasabah, menanggapi keamanan komersial atau
kebutuhan, menjaga staf pengembangan internal yang diduduki, mencegah masa depan pemeliharaan
masalah dan sebagainya. Situasi ini memiliki kelemahan
istilah hubungan pelanggan-pemasok yang diperlukan untuk sukses kinerja
proyek, tetapi mereka yang overweighed oleh input
membuat pelanggan. Oleh karena itu, keniscayaan situasi ini telah menjadi
standar elemen banyak proyek-proyek pengembangan perangkat lunak dan kontrak
hubungan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pelanggan diri sebagai peserta dalam melakukan proyek tersebut. Hal ini
sangat umum bagi pelanggan untuk melakukan bagian dari proyek: untuk menerapkan
keahlian khusus pelanggan, menanggapi keamanan komersial atau lainnya
kebutuhan, menjaga staf pengembangan internal diduduki, mencegah pemeliharaan masa depan
masalah dan sebagainya. Situasi ini memang memiliki kelemahan dalam
hal hubungan pelanggan-pemasok yang diperlukan untuk kinerja yang sukses
dari proyek, tetapi mereka overweighed oleh input yang
membuat pelanggan. Oleh karena itu, keniscayaan situasi ini telah menjadi
elemen standar banyak proyek pengembangan perangkat lunak dan kontrak
hubungan.