In several chapters, but especially

In several chapters, but especially in Chapter 4, we stressed that any company transitioning to e-business development must first develop a comprehensive software architecture that will support all its subsequent application development efforts. In Chapter 5 we stressed that an enterprise e-business architecture was necessarily a distributed, component-based architecture. In this chapter we want to define such an architecture in more detail.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam beberapa bab, tetapi terutama dalam bab 4, kami menekankan bahwa setiap perusahaan transisi ke pengembangan e-bisnis pertama harus mengembangkan arsitektur perangkat lunak komprehensif yang akan mendukung semua upaya pengembangan aplikasi berikutnya. Dalam Bab 5 kami menekankan bahwa arsitektur e-bisnis perusahaan adalah arsitektur yang terdistribusi, berbasis komponen. Dalam bab ini kita ingin mendefinisikan suatu arsitektur di selengkapnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam beberapa bab, terutama di Bab 4, kami menekankan bahwa setiap perusahaan transisi ke pengembangan e-bisnis harus terlebih dahulu mengembangkan arsitektur perangkat lunak komprehensif yang akan mendukung semua upaya pengembangan aplikasi selanjutnya. Dalam Bab 5 kita menekankan bahwa suatu arsitektur enterprise e-bisnis adalah selalu didistribusikan, arsitektur berbasis komponen. Dalam bab ini kita ingin mendefinisikan arsitektur seperti lebih terinci.