The dynamics of culture change and

The dynamics of culture change and leadership in young organizations
The way in which culture can and does change depends upon the stage at which the organization finds itself. For example, when a culture is in the growth stage, the ways to manipulate the mechanisms of embedding discussed in Chapter Twelve are the ways to change a culture as well. That is, leaders can manipulate what they pay attention to, control, and reward; their role modeling and coaching; how they allocate resaources; how they select, promote, and “deselect” people; the organizational structures and processes they create; and so on. However, once the culture has stabilized in a mature organization because of a long history of success, leaders find that such manipulations are often limited or superficial in their effects. They discover that changing deeply embedded assumptions requires far more effort and time.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dinamika perubahan budaya dan kepemimpinan di organisasi mudaCara di mana budaya dapat dan melakukan perubahan tergantung pada tahap di mana organisasi menemukan dirinya. Sebagai contoh, ketika budaya di tahap pertumbuhan, cara untuk memanipulasi mekanisme embedding dibahas dalam Bab dua belas adalah cara untuk mengubah budaya juga. Itu adalah, pemimpin dapat memanipulasi apa yang mereka membayar perhatian, kontrol, dan hadiah; peran mereka pemodelan dan pembinaan; bagaimana mereka mengalokasikan resaources; bagaimana mereka pilih, mempromosikan, dan "Hapus" orang; struktur organisasi dan proses yang mereka buat; dan seterusnya. Namun, setelah budaya telah stabil di organisasi dewasa karena sejarah panjang sukses, pemimpin menemukan bahwa manipulasi seperti sering terbatas atau dangkal di efek mereka. Mereka menemukan bahwa mengubah asumsi-asumsi yang sangat tertanam membutuhkan jauh lebih banyak usaha dan waktu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dinamika perubahan budaya dan kepemimpinan dalam organisasi muda
Cara di mana budaya dapat dan tidak berubah tergantung pada tahap di mana organisasi menemukan dirinya. Sebagai contoh, ketika budaya dalam tahap pertumbuhan, cara untuk memanipulasi mekanisme embedding dibahas dalam Bab Dua Belas adalah cara untuk mengubah budaya juga. Artinya, pemimpin dapat memanipulasi apa yang mereka perhatikan, kontrol, dan pahala; pemodelan peran mereka dan pembinaan; bagaimana mereka mengalokasikan resaources; bagaimana mereka memilih, mempromosikan, dan "hapus" orang; struktur organisasi dan proses yang mereka buat; dan sebagainya. Namun, setelah budaya telah stabil dalam organisasi dewasa karena sejarah panjang kesuksesan, pemimpin menemukan bahwa manipulasi seperti sering terbatas atau dangkal di efek mereka. Mereka menemukan bahwa mengubah asumsi tertanam membutuhkan jauh lebih banyak usaha dan waktu.