APP outbreaks are generally seen fr

APP outbreaks are generally seen from late fall to early spring when the environmental temperature greatly fluctuates or during harsh weather conditions. Growing pigs are most likely to be affected when they are 12-16 weeks old, but the disease can occur in all ages of swine. The stress of moving and mixing animals often causes the disease to break out among the subclinical pigs, and then the bacteria is passed directly from pig to pig or via aerosol over very short distances. Some vertical transmission from sow to piglet can occur, but it is not nearly as common as the direct contact from incoming infected animals. Actinobacillus pleuropneumoniae bacteria can survive in a mucus covered environment outside of the pig, but if it is exposed to the open, the bacteria are quickly killed by environmental conditions.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

APP wabah umumnya dipandang dari akhir jatuh awal musim semi, ketika suhu lingkungan sangat berfluktuasi atau selama kondisi cuaca yang keras. Tumbuh babi paling mungkin akan terpengaruh ketika mereka berusia 12-16 minggu, tetapi penyakit dapat terjadi pada semua usia babi. Stres bergerak dan pencampuran binatang sering menyebabkan penyakit untuk keluar diantara babi-babi subklinis, dan kemudian bakteri melewati langsung dari babi babi atau melalui aerosol jarak yang sangat pendek. Beberapa transmisi vertikal dari menabur untuk babi dapat terjadi, tapi itu hampir tidak biasa seperti kontak langsung dari hewan yang terinfeksi masuk. Actinobacillus pleuropneumoniae bakteri dapat bertahan hidup di lingkungan lendir yang tertutup di luar babi, tetapi jika terkena terbuka, bakteri cepat dibunuh oleh kondisi lingkungan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

wabah APP umumnya dilihat dari akhir musim gugur ke musim semi awal ketika suhu lingkungan sangat berfluktuasi atau selama kondisi cuaca yang keras. Tumbuh babi yang paling mungkin akan terpengaruh ketika mereka berusia 12-16 minggu, tetapi penyakit ini dapat terjadi pada semua usia babi. Stres bergerak dan pencampuran hewan sering menyebabkan penyakit untuk keluar di antara babi subklinis, dan kemudian bakteri ditularkan secara langsung dari babi ke babi atau melalui aerosol jarak yang sangat pendek. Beberapa penularan vertikal dari babi ke babi dapat terjadi, tetapi tidak hampir yang biasa seperti kontak langsung dari hewan yang terinfeksi masuk. Bakteri Actinobacillus pleuropneumoniae dapat bertahan hidup di lingkungan lendir tertutup di luar dari babi, tetapi jika terkena terbuka, bakteri cepat mati oleh kondisi lingkungan.