It happened almost a month ago, but

It happened almost a month ago, but it still feels like ten minutes ago. Is that too cliché? We were sitting across from each other in a dirty diner with nothing but a table to separate us. Actually, the table was only separating us physically. There was something invisible, yet much stronger disconnecting us that day. He sipped orange juice, a drink that has always turned me off. The flavor is enough to turn my stomach, but it is the visible pulp that really makes me gag. He sucks it down without issue, every morning while consuming his breakfast with the lightning quick speed of a starving dog. I didn’t drink anything that morning. He said he didn’t love me, but gave me a final, orange juice flavored kiss goodbye.

Three and a half weeks have gone by. I have spent that time doing a number of things, though none of them are the least bit constructive. I lie in bed, dreaming about him or I drive past his house hoping to catch a glimpse of him, playing with his dog in the front yard. Other days I pick up the tee-shirt he left lying on my bedroom floor, pressing it against my face and breathing in the scent of him. When I’m feeling worst, I pour a glass of orange juice and savor the suggestion of his lips. I have gone through gallons of the stuff.

I am obsessed, admittedly so. My friends say they’re worried, but I know it could be worse. It’s just orange juice. Imagine if he had always tasted like cocaine or whiskey.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Itu terjadi hampir sebulan yang lalu, tapi masih terasa seperti sepuluh menit yang lalu. Adalah bahwa terlalu klise? Kami sedang duduk di satu sama lain di restoran kotor dengan apa-apa tapi meja untuk memisahkan kita. Sebenarnya, tabel adalah hanya memisahkan kita secara fisik. Ada sesuatu yang tidak terlihat, namun jauh lebih kuat melepaskan kami hari itu. Ia menghirup orange jus, minuman yang selalu berubah me off. Rasa sudah cukup untuk mengubah perut saya, tapi itu terlihat pulp yang benar-benar membuat saya muntah. Dia menyebalkan itu turun tanpa masalah, setiap pagi sementara mengkonsumsi makan dengan kecepatan kilat cepat anjing yang kelaparan. Saya tidak minum pagi itu. Dia mengatakan dia tidak mencintaiku, tetapi memberi saya akhir, orange jus rasa ciuman selamat tinggal.Tiga setengah minggu telah berlalu. Saya telah menghabiskan waktu melakukan sejumlah hal, meskipun tak satu pun dari mereka adalah yang paling sedikit konstruktif. Aku berbaring di tempat tidur, bermimpi tentang dia atau saya berkendara melewati rumahnya berharap untuk menangkap melihat sekilas dari dia, bermain dengan anjingnya di halaman depan. Hari-hari lain aku mengambil kemeja tee ia meninggalkan berbaring di lantai kamar tidur saya, menekan terhadap wajahku dan menghirup aroma nya. Ketika saya merasa terburuk, aku menuangkan segelas jus jeruk dan menikmati saran dari bibirnya. Saya telah melalui galon dari barang-barang. Saya terobsesi, memang begitu. Teman-teman saya mengatakan mereka khawatir, tapi aku tahu itu bisa lebih buruk. Hal ini hanya jeruk. Bayangkan jika dia telah selalu merasakan seperti kokain atau wiski.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Itu terjadi hampir sebulan lalu, tapi masih terasa seperti sepuluh menit yang lalu. Apakah itu juga klise? Kami duduk berhadapan di restoran kotor dengan apa-apa tapi meja memisahkan kita. Sebenarnya, meja hanya memisahkan kita secara fisik. Ada sesuatu yang tak terlihat, namun jauh lebih kuat melepaskan kami hari itu. Dia meneguk jus jeruk, minuman yang selalu berubah saya. Rasa sudah cukup untuk mengubah perut saya, tapi itu adalah pulp terlihat yang benar-benar membuat saya muntah. Dia menyebalkan itu turun tanpa masalah, setiap pagi sambil memakan sarapannya dengan kecepatan kilat cepat dari anjing kelaparan. Saya tidak minum pagi itu. Dia mengatakan dia tidak mencintaiku, tapi memberi saya akhir, jus jeruk rasa ciuman selamat tinggal. Tiga setengah minggu telah berlalu. Saya telah menghabiskan waktu melakukan sejumlah hal, meskipun tidak satupun dari mereka adalah yang paling sedikit konstruktif. Aku berbaring di tempat tidur, bermimpi tentang dia atau saya berkendara melewati rumahnya berharap untuk melihat sekilas tentang dia, bermain dengan anjingnya di halaman depan. Hari lain saya mengambil tee-shirt dia meninggalkan tergeletak di lantai kamar tidur saya, menekan wajahku dan menghirup aroma dia. Ketika aku merasa terburuk, saya menuangkan segelas jus jeruk dan menikmati saran dari bibirnya. Saya telah melalui galon barang. Saya terobsesi, diakui jadi. Teman-teman saya mengatakan mereka khawatir, tapi aku tahu itu bisa lebih buruk. Ini hanya jus jeruk. Bayangkan jika dia selalu terasa seperti kokain atau wiski.