The optical output power of the las

The optical output power of the laser is typically around –5dBm into a 9/125μm single-mode optical fiber. Some single-mode light sources have the ability to attenuate the output of the laser. Most single-mode light sources are designed to operate between the temperatures of 0º to +40º C or 0º to +50º C. Within these temperature ranges, they should provide a stable optical output power that typically varies no more than ±0.1dB over an eight-hour period. To achieve this performance, the light source should be allowed to warm up before beginning testing. The manufacturer specifies warm-up times.
The single-mode optical power meter is typically designed to handle a range of wavelengths.
It may measure common multimode optical fiber wavelengths and single-mode optical "ber
wavelengths. A typical power meter will be selectable for 850nm, 1300nm, 1310nm, 1480nm,
1550nm, and 1625nm.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Daya keluaran optik laser biasanya sekitar -5dBm menjadi 9 / 125μm single-mode serat optik. Beberapa single-mode sumber cahaya memiliki kemampuan untuk melemahkan output dari laser. Sebagian besar sumber cahaya single-mode dirancang untuk beroperasi antara suhu 0º sampai + 40 º C atau 0º sampai + 50 º C. Dalam rentang suhu ini, mereka harus memberikan output daya optik stabil yang biasanya bervariasi tidak lebih dari ± 0.1dB lebih dari satu delapan jam. Untuk mencapai kinerja ini, sumber cahaya harus diizinkan untuk pemanasan sebelum pengujian dimulai. Produsen menentukan waktu pemanasan.
Single-mode daya optik meteran biasanya dirancang untuk menangani berbagai panjang gelombang.
Ini mungkin mengukur umum panjang gelombang serat optik multimode dan single-mode optical "ber
panjang gelombang. Sebuah meteran listrik khas akan dipilih untuk 850nm, 1300nm, 1310nm, 1480nm,
1550nm, dan 1625nm.