Nevertheless, as it stands this too

Nevertheless, as it stands this too is a bad argument. It confuses the
scientific theory with the scientist, the theory with the theorist. What is
true is that only in the case of prediction does the scientist run the risk of
getting egg on the face; it is only in the case of prediction that the scientist
may have to admit to having made a false prediction. But we care about
the theory here, not the scientist, and from the point of view of the theory
the contrast between prediction and accommodation disappears. If the
predicted data had been different, that theory would have been refuted or
disconfirmed, but just the same goes for accommodated data. If those
accommodated data had been different, the theory that was built around it
would also have been refuted. It is also true that, had the accommodated
data had been different, the scientist would have built a different theory,
but that is not to the point. From the point of view of the theory, the
situation is exactly symmetrical. So the argument from testing fails.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Namun demikian, seperti berdiri ini juga merupakan argumen yang buruk. Hal ituteori ilmiah dengan ilmuwan, teori itu teoretisi. Apabenar adalah bahwa hanya dalam kasus prediksi Apakah ilmuwan menjalankan risikomendapatkan telur di wajah; Hal ini hanya dalam kasus prediksi yang ilmuwanmungkin harus mengaku memiliki membuat prediksi palsu. Tapi kita peduli tentangteori di sini, tidak ilmuwan, dan dari sudut pandang teorikontras antara prediksi dan akomodasi menghilang. Jikadata yang diperkirakan sudah berbeda, teori itu akan telah disangkal ataudisconfirmed, tetapi hanya yang sama berlaku untuk ditampung data. Jika merekaditampung data sudah berbeda, teori yang dibangun di sekitar ituakan juga telah dibantah. Juga benar bahwa, yang telah ditampungdata sudah berbeda, ilmuwan telah membangun teori yang berbeda,Tapi itu tidak sampai ke titik. Dari sudut pandang teori,situasi persis simetris. Jadi argumen dari pengujian gagal.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Namun demikian, seperti berdiri ini juga merupakan argumen yang buruk. Ini membingungkan
teori ilmiah dengan ilmuwan, teori dengan teori tersebut. Apa yang
benar adalah bahwa hanya dalam kasus prediksi tidak ilmuwan menjalankan risiko
mendapatkan telur pada wajah; hanya dalam kasus prediksi bahwa ilmuwan
mungkin harus mengakui telah membuat prediksi yang salah. Tapi kita peduli
teori di sini, bukan ilmuwan, dan dari sudut pandang teori
kontras antara prediksi dan akomodasi menghilang. Jika
data yang diperkirakan telah berbeda, teori yang akan telah dibantah atau
tidak dibenarkan, tetapi hanya yang sama berlaku untuk data ditampung. Jika mereka
Data ditampung telah berbeda, teori yang dibangun di sekitar itu
akan juga telah dibantah. Hal ini juga benar bahwa, telah ditampung
data yang telah berbeda, ilmuwan akan membangun sebuah teori yang berbeda,
tapi itu tidak to the point. Dari sudut pandang teori,
situasi persis simetris. Jadi argumen dari pengujian gagal.