I think it's because converting 24

I think it's because converting 24 frames to 60 involves doubling every odd frame and tripling every even frame. Which can lead so some strange motion artifact. Not everyone can perseive it, but I'm sure I could since I can perceive the DLP Rainbow Effect so I set it to 24hz.



Just like I find 120hz TVs to be useless for the same reason, the source is 24/30/60, you can't really make a big diff by upping it to 120.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Saya pikir karena mengkonversi 24 frame ke 60 melibatkan dua kali lipat setiap bingkai yang aneh dan setiap bingkai bahkan tiga kali lipat. Yang dapat menyebabkan begitu beberapa aneh gerak artefak. Tidak semua orang dapat perseive itu, tapi aku yakin aku bisa karena aku dapat merasakan efek Rainbow DLP jadi saya set ke 24hz. Seperti saya menemukan 120hz TV akan berguna untuk alasan yang sama, sumber 24/30/60, Anda tidak dapat benar-benar membuat diff besar oleh upping sampai 120.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Saya pikir itu karena mengkonversi 24 frame 60 melibatkan dua kali lipat setiap frame ganjil dan tiga kali lipat setiap bahkan bingkai. Yang dapat menyebabkan sehingga beberapa gerakan artifak aneh. Tidak semua orang dapat perseive itu, tapi aku yakin aku bisa karena aku bisa merasakan DLP Rainbow Effect jadi saya set ke 24Hz. Sama seperti saya menemukan TV 120Hz untuk menjadi berguna untuk alasan yang sama, sumber adalah 24/30/60 , Anda tidak bisa benar-benar membuat diff besar dengan upping ke 120.