She felt a surge of tears coming. S

She felt a surge of tears coming. She was happy – thankful and happy.

He noticed the watery eyes and almost panicked, but relaxed when he saw a smile forming on her face. He wanted to pat himself on the back. Good job, Hwang.

“Thank you, sir. I don’t know how I could ever repay you.”

“Stop calling me sir and we’re even. Call me Uncle instead, okay?”

She nodded her head at the man she grew to respect and love.

He stood up. “Well, I trust you understand the plan for the party?”

She nodded.

He smiled. “Good. Anyway, there are some things I need to take care of before the party. Make yourself at home while I’m out, okay?” He waited for her response before leaving the house.

---

“Aish! Where are they? We’re going to be late!”

“Yuri, it’s only 5:30. why are you so eager to go to the party anyway?”

“I wanna see Tiffany’s reaction when Uncle Hwang makes the big reveal! It’s going to be epic!”

“No doubt!”

---

“Choi Sooyoung! What is taking you so damn long?! It’s almost 6! We need to get there before Tiffany does!” Jessica shouted from the living room. She was getting impatient waiting for Sooyoung for almost half an hour. Even she was dressed and ready to go minutes ago.

There was no response and the fire in Jessica’s eyes grew larger. Sooyoung was lucky she hadn’t thought of burning the house down, Choi Sooyoung with it– okay, maybe she has... once!

Jessica stomped her feet and marched to their bedroom, only to find Sooyoung in the middle of a messy heap of clothes. “What the hell is taking you so long? And why is it so messy?”

“I couldn’t find the dress I wore for my birthday last year. I badly want to wear it tonight,” Sooyoung said with a pout.

A pout that would’ve instantly melted Jessica’s insides if not for the overwhelming anger building within her. “Just pick any dress, for crying out loud!”

“No! I look good in that dress! That dress makes me shine! I stand out!”

“Good Lord, Sooyoung! You’re not even supposed to shine tonight. It’s Tiffany’s party, not yours!” She walked closer and grabbed a white dress on top of the heap and threw it on the bed. “That. I want you to wear that. Be quick. Don’t complain. I’m already angry as it is. Don’t make me angrier.”

Jessica left the room before Sooyoung could even open her mouth.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dia merasa gelombang air mata datang. Dia adalah bahagia-bersyukur dan bahagia. Dia melihat mata berair dan hampir panik, tapi santai ketika ia melihat senyum membentuk di wajahnya. Dia ingin pat diri di belakang. Pekerjaan baik, Hwang. "Terima kasih, sir. Aku tidak tahu bagaimana saya bisa membayar Anda." "Berhenti memanggil saya sir dan kami bahkan. Call me paman sebaliknya, oke? " Dia mengangguk kepala pada pria ia tumbuh untuk menghormati dan mencintai. Dia berdiri. "Yah, saya percaya Anda memahami rencana partai?" Dia mengangguk. Dia tersenyum. "Baik. Pokoknya, ada beberapa hal yang saya perlu untuk mengurus sebelum pesta. Membuat sendiri di rumah sementara aku keluar, oke?" Dia menunggu tanggapannya sebelum meninggalkan rumah. --- "Aish! Mana Apakah mereka? Kita akan menjadi terlambat!" "Yuri, itu adalah hanya 5:30. Mengapa Apakah Anda begitu bersemangat untuk tetap pergi ke pesta?" "Saya ingin melihat reaksi Tiffany's ketika paman Hwang membuat mengungkapkan besar! Ini akan menjadi epik!" "Tidak diragukan lagi!" --- "Choi Sooyoung! Apa yang sedang Anda begitu sialan lama? Hal ini hampir 6! Kita perlu untuk sampai ke sana sebelum Tiffany tidak!" Jessica berseru dari ruang tamu. Ia semakin tidak sabar menunggu Sooyoung selama hampir setengah jam. Bahkan dia adalah berpakaian dan siap untuk pergi menit yang lalu. Tidak ada tanggapan dan api di Jessica's mata tumbuh lebih besar. Sooyoung beruntung dia tidak memikirkan pembakaran rumah turun, Choi Sooyoung dengan itu-oke, mungkin ia memiliki... sekali! Jessica menghentakkan kaki nya kaki dan berarak ke kamar mereka, hanya untuk menemukan Sooyoung di tengah-tengah tumpukan pakaian kotor. "Apa sih yang sedang Anda begitu lama? Dan mengapa begitu berantakan?" "Saya tidak bisa menemukan gaun saya mengenakan bagi saya ulang tahun tahun lalu. Saya sangat ingin memakainya malam ini,"kata Sooyoung cemberut. Sebuah cemberut yang akan langsung sudah meleleh Jessica bagian jika bukan untuk kemarahan besar membangun dalam dirinya. "Hanya memilih gaun apapun, menangis dengan suara keras!" "Tidak! Saya melihat baik dalam gaun itu! Gaun itu membuat saya Penyemiran! Saya berdiri keluar!" "Baik Tuhan, Sooyoung! Anda seharusnya bahkan tidak bersinar malam ini. Itu bukanlah Partai Tiffany's, milikmu! " Dia berjalan mendekatinya dan meraih gaun putih di atas tumpukan dan membuangnya di tempat tidur. "Itu. Saya ingin Anda untuk memakai itu. Jadilah cepat. Tidak mengeluh. Saya sudah marah seperti itu. Jangan membuat saya marah." Jessica meninggalkan ruang sebelum Sooyoung dapat membuka mulutnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dia merasakan gelombang air mata datang. Dia senang -. Bersyukur dan bahagia Dia melihat mata berair dan hampir panik, tapi santai ketika melihat senyum terbentuk di wajahnya. Dia ingin menepuk dirinya di bagian belakang. Good job, Hwang. "Terima kasih, Pak. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa membayar Anda. "" Jangan panggil aku pak dan kami bahkan. Panggil aku Paman bukan, oke? "Dia mengangguk pada pria ia tumbuh untuk menghormati dan cinta. Dia berdiri. "Yah, aku percaya Anda memahami rencana untuk pesta?" Dia mengangguk. Dia tersenyum. "Baik. Pokoknya, ada beberapa hal yang perlu saya untuk mengurus sebelum pesta. Membuat sendiri di rumah sementara aku keluar, oke? "Dia menunggu tanggapannya sebelum meninggalkan rumah. ---" Aish! Di mana mereka? Kita akan terlambat! "" Yuri, itu hanya 5:30. kenapa kau begitu bersemangat untuk pergi ke pesta itu? "" Aku ingin melihat reaksi Tiffany ketika Paman Hwang membuat mengungkapkan besar! Ini akan menjadi epik! "" Tidak diragukan lagi! "---" Choi Sooyoung! Apa yang sedang Anda begitu sialan lama ?! Ini hampir 6! Kita perlu untuk sampai ke sana sebelum Tiffany tidak! "Jessica berteriak dari ruang tamu. Dia mulai tidak sabar menunggu Sooyoung selama hampir setengah jam. Bahkan dia berpakaian dan siap untuk pergi menit yang lalu. Tidak ada respon dan api di mata Jessica tumbuh lebih besar. Sooyoung beruntung dia tidak memikirkan membakar rumah itu, Choi Sooyoung dengan itu-baik saja, mungkin dia memiliki ... sekali! Jessica menginjak kakinya dan berbaris ke kamar tidur mereka, hanya untuk menemukan Sooyoung di tengah-tengah tumpukan berantakan pakaian. "Apa yang membawa Anda begitu lama? Dan mengapa begitu berantakan? "" Aku tidak bisa menemukan gaun saya memakai untuk ulang tahun saya tahun lalu. Saya sangat ingin memakainya malam ini, "kata Sooyoung dengan cemberut. Sebuah cemberut yang akan sudah langsung meleleh bagian dalam Jessica jika tidak untuk kemarahan luar biasa membangun dalam dirinya. "Hanya memilih pakaian apapun, menangis dengan suara keras!" "Tidak! Aku terlihat baik dalam gaun itu! Gaun yang membuat saya bersinar! Aku berdiri! "" Ya Tuhan, Sooyoung! Anda bahkan tidak seharusnya bersinar malam ini. Ini partai Tiffany, bukan milikmu! "Dia berjalan mendekat dan meraih gaun putih di atas tumpukan dan melemparkannya di tempat tidur. "Itu. Aku ingin kau memakai itu. Cepat. Jangan mengeluh. Saya sudah marah seperti itu. Jangan membuat saya marah. "Jessica meninggalkan ruangan sebelum Sooyoung bahkan bisa membuka mulutnya.