D. PHOTOGRAPHIC ANGLE MEASUREMENTIf one can calibrate a camera lens so terjemahan - D. PHOTOGRAPHIC ANGLE MEASUREMENTIf one can calibrate a camera lens so Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

D. PHOTOGRAPHIC ANGLE MEASUREMENTIf

D. PHOTOGRAPHIC ANGLE MEASUREMENT
If one can calibrate a camera lens so that the focal length is accurately determined (see Chapter 6), the camera can be used as an anglemeasuring device and, thus, used as a surveying instrument. This technique is discussed in detail by Williams (1969), and now there are commercial programs that enable one to do this on a computer (see the Chapter 6, Section V.A). There are two methods to measure photographic angles: direct and
photo resection. The direct method involves measuring the distance from the principal point on the photograph to one of the features and dividing this by the effective focal length of the print to give the tangent of the angle.
This process is repeated for the other feature and the two angles subtracted to give the included angle between the two points. It should be obvious that if the angle to be measured crosses the principal point then the two angles have to be added together. In this way the camera works like a sextant and the two angles are calculated mathematically (Figure 3.10).
The alternative technique is photo resection, which consists of drawing the angles on tracing paper and then applying the tracing to a map of the area (Figure 3.11) in a similar manner to a Station pointer (see Figure 3.12).
However, the ubiquitous GPS has largely replaced this time-consuming system.


0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
D. FOTOGRAFI SUDUT PENGUKURANJika salah satu dapat kalibrasi lensa kamera sehingga panjang fokus secara akurat ditentukan (Lihat Bab 6), kamera dapat digunakan sebagai perangkat anglemeasuring dan, dengan demikian, digunakan sebagai alat survei. Teknik ini dibahas secara rinci oleh Williams (1969), dan sekarang ada program komersial yang memungkinkan seseorang untuk melakukan hal ini pada komputer (Lihat Bab 6, Bagian V.A). Ada dua metode untuk mengukur sudut fotografi: langsung danreseksi foto. Metode langsung melibatkan mengukur jarak dari titik pokok di foto ke salah satu fitur dan membagi ini dengan panjang fokus efektif cetak untuk memberikan tangen dari sudut.Ini proses diulang untuk fitur lain dan dua sudut dikurangi untuk memberikan disertakan sudut antara dua titik. Itu harus jelas bahwa jika sudut diukur melewati titik pokok maka dua sudut harus ditambahkan bersama-sama. Dengan cara ini kamera bekerja seperti sextant dan dua sudut dihitung secara matematis (gambar 3,10).Teknik alternatif adalah foto reseksi, yang terdiri dari sudut-sudut gambar pada kertas kalkir dan kemudian menerapkan pelacakan untuk peta daerah (gambar 3.11) dengan cara yang sama untuk pointer Stasiun (Lihat gambar 3.12).Namun, GPS mana-mana sebagian besar telah menggantikan sistem ini memakan waktu.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
D. SUDUT FOTOGRAFI PENGUKURAN
Jika seseorang dapat mengkalibrasi lensa kamera sehingga panjang fokus secara akurat ditentukan (lihat Bab 6), kamera dapat digunakan sebagai perangkat anglemeasuring dan, dengan demikian, digunakan sebagai instrumen survei. Teknik ini dibahas secara rinci oleh Williams (1969), dan sekarang ada program komersial yang memungkinkan seseorang untuk melakukan hal ini pada komputer (lihat Bab 6, Bagian VA). Ada dua metode untuk mengukur sudut fotografi: langsung dan
reseksi foto. Metode langsung melibatkan mengukur jarak dari titik utama di foto itu ke salah satu fitur dan membagi ini dengan panjang fokus efektif cetak untuk memberikan tangen dari sudut.
Proses ini diulang untuk fitur lainnya dan dua sudut dikurangkan untuk memberikan sudut termasuk antara dua titik. Ini harus jelas bahwa jika sudut yang akan diukur melintasi titik utama maka dua sudut harus ditambahkan bersama-sama. Dengan cara ini kamera bekerja seperti sekstan dan dua sudut dihitung secara matematis (Gambar 3.10).
Teknik alternatif adalah reseksi foto, yang terdiri dari menggambar sudut pada kertas kalkir dan kemudian menerapkan tracing untuk peta daerah (Gambar 3.11) dengan cara yang mirip dengan pointer Station (lihat Gambar 3.12).
Namun, GPS di mana-mana telah digantikan sistem memakan waktu.


Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: