Human IsolatesThis study suggests s

Human Isolates
This study suggests strongly that transmission of the causative
agents of TB occur between humans and livestock in the
pastoralist settings of Ethiopia. Indeed, ourmost recent typing
data shows the exact same spoligotype and 24-loci MIRUVNTR
type (data not shown) for a human sputumand a cattle
M. bovis isolate from the study area. However, despite close
contact between humans and livestock, including consumption
of raw milk and meat by pastoral communities, the
incidence rate and subsequent prevalence of M. bovis in
human TB patients was lower than expected. Higher prevalences
of M. bovis in human TB patients have been reported in Uganda (7%) (Oloya et al. 2008), Ghana (3%) (Addo et al.
2007) and in Nigeria (4 and 15%) (Idigbe et al. 1986; Mawak
et al. 2006). This variation may be due to differences in
transmission pathways or in sampling and diagnostic techniques,
for example, Oloya et al. (2008) sampled from lymph
node biopsy of cervical TB lymphadenitis instead of FNA. The
former produces higher culture yields. However, a recent
study from central Ethiopia identified no M. bovis in patients
with TB lymphadenitis when sampling from lymph node
biopsies were performed (Beyene et al. 2009).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Manusia isolatStudi ini menunjukkan kuat bahwa transmisi penyebabagen TB terjadi antara manusia dan ternak dipengaturan pastoralist Ethiopia. Memang, ourmost hari mengetikdata menunjukkan persis sama spoligotype dan MIRUVNTR 24-lokusjenis (data tidak ditampilkan) untuk sputumand manusia yang ternakM. bovis mengisolasi dari areal studi. Namun, meskipun menutupkontak antara manusia dan ternak, termasuk konsumsisusu mentah dan daging oleh masyarakat pastoral,tingkat kejadian dan selanjutnya prevalensi M. bovis dimanusia TB pasien adalah lebih rendah daripada yang diharapkan. Tinggi prevalencesm. bovis pada manusia TB pasien telah dilaporkan di Uganda (7%) (Oloya et al 2008), Ghana (3%) (Addo et al.2007) dan di Nigeria (4 dan 15%) (Idigbe et al. 1986; Mawaket al., 2006). Variasi ini mungkin karena perbedaan dalamjalur transmisi atau dalam pengambilan sampel dan diagnostik teknik,sebagai contoh, Oloya et al. (2008) sampel dari getah beningbiopsi node lymphadenitis TB serviks bukan FNA. Themantan menghasilkan hasil budaya yang lebih tinggi. Namun, baru-barupenelitian dari Ethiopia tengah mengidentifikasi no M. bovis pada pasiendengan TB lymphadenitis saat sampling dari nodus limfabiopsi yang dilakukan (Beyene et al. 2009).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Isolat manusia
Penelitian ini menunjukkan kuat bahwa transmisi penyebab
agen TB terjadi antara manusia dan ternak di
pengaturan pastoralist Ethiopia. Memang, ourmost mengetik baru-baru ini
data yang menunjukkan spoligotype yang sama persis dan 24-lokus MIRUVNTR
jenis (data tidak ditampilkan) bagi manusia sputumand ternak
M. bovis mengisolasi dari daerah studi. Namun, meskipun dekat
kontak antara manusia dan ternak, termasuk konsumsi
susu mentah dan daging oleh masyarakat pastoral, yang
tingkat kejadian dan prevalensi berikutnya M. bovis di
pasien TB manusia lebih rendah dari yang diharapkan. Prevalensi lebih tinggi
dari M. bovis pada pasien TB manusia telah dilaporkan di Uganda (7%) (Oloya et al. 2008), Ghana (3%) (Addo et al.
2007) dan di Nigeria (4 dan 15%) (Idigbe . et al 1986; Mawak
et al 2006).. Variasi ini mungkin karena perbedaan
jalur transmisi atau sampling dan teknik diagnostik,
misalnya, Oloya dkk. (2008) sampel dari getah bening
simpul biopsi limfadenitis TB serviks bukan FNA. The
mantan menghasilkan hasil budaya yang lebih tinggi. Namun, baru-baru ini
studi dari pusat Ethiopia diidentifikasi ada M. bovis pada pasien
dengan limfadenitis TB ketika sampling dari kelenjar getah bening
biopsi dilakukan (Beyene et al. 2009).