he loved his grandsons. hasan and h

he loved his grandsons. hasan and husin. so much that he called hasan a flower, it often happened that hasan climbed on the back of the prophet while he was prostrating in prayer, or stuck to the prophet's legs. but he never scolded the child for his interference. one day the prophet saw the tiny husin creeping toward him while he was delivering the sermon (khutbah) from the pulpit, his love forced him to step down. he lifted the child and seated him by his side. the prophet passed by a boy. one day, and kissed him because he was a friend of his grandson, husin

i would be the first to meet him. this put me in fine spirit

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dia mencintai cucu nya. Hasan dan husin. begitu banyak bahwa ia disebut hasan bunga, itu sering terjadi bahwa hasan naik di belakang nabi sementara ia sujud dalam doa, atau menempel di kaki nabi. tapi dia tidak pernah memarahi anak untuk gangguan nya. suatu hari, Nabi saw husin kecil yang merayap ke arahnya ketika ia menyampaikan khotbah (khutbah) dari mimbar, kasihNya memaksa dia untuk mundur. Dia mengangkat anak dan duduk dia sisinya. Nabi melewati seorang laki-laki. suatu hari, dan menciumnya karena dia seorang teman cucunya, husinAku akan menjadi yang pertama untuk bertemu dengannya. ini menempatkan saya dalam Roh halus

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

ia mencintai cucunya. hasan dan Husin. sehingga ia disebut hasan bunga, sering terjadi bahwa hasan naik di belakang nabi saat dia bersujud dalam doa, atau menempel kaki nabi. tapi dia tidak pernah memarahi anak untuk campur tangan. satu hari nabi melihat Husin kecil merayap ke arahnya saat dia menyampaikan khotbah (khutbah) dari mimbar, cintanya memaksanya untuk mundur. ia mengangkat anak dan duduk di sisinya. Nabi melewati anak laki-laki. satu hari, dan menciumnya karena ia adalah teman dari cucunya, Husin

saya akan menjadi yang pertama untuk bertemu dengannya. ini menempatkan saya dalam roh halus