She jerked her chin as his hand cup

She jerked her chin as his hand cupped it, but his fingers held firm, turning her left cheek to
the light. "Your face is bruised." His voice was cool on the statement, icily so. His eyes as
they flicked over the injury betrayed nothing.
But his fingers were warm, tensed, and jolted something in her gut. "A scuffle over a candy
bar," she said with a shrug.
His eyes met hers, held just an instant longer than comfortable. "Who won?"
"I did. It's a mistake to come between me and food."
"I'll keep that in mind." He released her, dipped the hand that had touched her into his pocket.
Because he wanted to touch her again. It worried him that he wanted, very much, to stroke
away the bruise that marred her cheek. "I think you'll approve of tonight's menu."
"Menu? I didn't come here to eat, Roarke. I came here to look over your collection."
"You'll do both." He turned when Summerset brought in a tray that held an uncorked bottle
of wine the color of ripened wheat and two crystal glasses.
"The forty-nine, sir."
"Thank you. I'll pour out." He spoke to Eve as he did so. "I thought this vintage would suit
you. What it lacks in subtlety ... " He turned back, offering her a glass. "It makes up for in sensuality."
He tapped his glass against hers so the crystal sang, then watched as she sipped.
God, what a face, he thought. All those angles and expressions, all that emotion and control.
Just now she was fighting off showing both surprise and pleasure as the taste of the wine
settled on her tongue. He was looking forward to the moment when the taste of her settled on
his.
"You approve?" he asked.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ia tersentak dagunya tangannya menangkupkan itu, tetapi jarinya dipegang teguh, mengubah pipi kiri nya
cahaya. "Wajah Anda adalah memar." Suaranya keren pada pernyataan, dingin berkelamin begitu. Matanya sebagai
mereka menjentikkan selama tidak ada cedera yang dikhianati.
tetapi jarinya hangat, tegang, dan dijamah sesuatu dalam usus nya. "Perkelahian atas permen
bar," katanya dengan mengangkat bahu
matanya bertemu miliknya, diadakan hanya sekejap lagi daripada nyaman. "Siapa yang menang?"
"Aku. Itu adalah suatu kesalahan untuk datang antara aku dan makanan."
"Aku akan menyimpan dalam pikiran." Dia merilis dia, mencelupkan tangan yang telah menyentuh dia ke dalam saku.
karena dia ingin menyentuh lagi. Ia khawatir yang ia inginkan, sangat banyak, untuk stroke
berjarak memar yang dirusak pipi nya. "Saya pikir Anda akan menyetujui menu malam ini."
"Menu? Saya tidak datang di sini untuk makan, Roarke. Saya datang ke sini untuk melihat lebih koleksi Anda."
"Anda akan melakukan keduanya." Ia berbalik ketika Summerset membawa nampan yang diselenggarakan sebuah botol uncorked
dari anggur warna gandum matang dan dua kristal kacamata.
"empat puluh sembilan, sir."
"Terima kasih. Aku akan mencurahkan." Dia berbicara kepada Hawa ia melakukannya. "Saya pikir vintage ini akan cocok
Anda. Apa yang kurang dalam kehalusan... "Dia berbalik kembali, menawarkan dirinya kaca. "Itu membuat untuk dalam sensualitas."
Ia mengetuk kaca nya terhadap miliknya jadi kristal bernyanyi, kemudian menyaksikan dia meneguk.
Tuhan, apa yang wajah, pikirnya. Semua sudut dan ekspresi, Semua bahwa emosi dan kontrol.
sekarang dia adalah melawan menampilkan kejutan dan kesenangan sebagai rasa anggur
menetap di lidahnya. Dia sedang menunggu untuk saat Kapan rasa dia menetap di
nya.
"Anda menyetujui?" tanyanya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dia tersentak dagunya sementara tangannya menangkup, tapi jari-jarinya dipegang teguh, memutar pipi kirinya ke
cahaya. "Wajahmu memar." Suaranya dingin pada pernyataan itu, dengan dingin begitu. Matanya saat
mereka membalik cedera mengkhianati apa-apa.
Tapi jari-jarinya yang hangat, tegang, dan tersentak sesuatu dalam perutnya. "Sebuah pergumulan selama candy
bar, "katanya sambil mengangkat bahu.
Matanya bertemu miliknya, yang diselenggarakan hanya sekejap lama dari nyaman. "Siapa yang menang?"
"saya lakukan. Ini kesalahan untuk datang antara aku dan makanan."
"Aku akan selalu ingat itu." Dia melepaskannya, mencelupkan tangan yang telah menyentuh ke dalam sakunya.
Karena ia ingin menyentuhnya lagi. Ini membuatnya khawatir bahwa dia ingin, sangat banyak, stroke
jauh memar yang dirusak pipinya. "Saya pikir Anda akan menyetujui menu malam ini."
"menu? Saya tidak datang ke sini untuk makan, Roarke. Saya datang ke sini untuk melihat-lihat koleksi Anda."
"Kau akan melakukan keduanya." Dia berbalik ketika Summerset membawa nampan yang memegang botol uncorked
anggur warna gandum matang dan dua gelas kristal.
"The empat puluh sembilan, Pak."
"Terima kasih. Aku akan mencurahkan." Dia berbicara kepada Eve saat ia melakukannya. "Saya pikir antik ini akan sesuai dengan
Anda. Apa yang kurang dalam kehalusan ... "Dia berbalik, menawarkan padanya gelas. "Itu membuat untuk dalam sensualitas."
Dia mengetuk kaca melawan miliknya sehingga kristal bernyanyi, kemudian menyaksikan dia meneguk.
Allah, apa wajah, pikirnya. Semua orang sudut dan ekspresi, semua emosi dan kontrol.
Barusan dia melawan menunjukkan baik kejutan dan kesenangan sebagai rasa anggur
menetap di lidahnya. Dia sudah tak sabar untuk saat ketika rasa dia menetap di
nya.
"Anda setuju?" tanyanya.