Aquaculture is considered key for b

Aquaculture is considered key for bridging the national fish
demand-supply gap. No doubt, the increasing demand for fish protein
can be met when capture fisheries is supplemented by aquaculture. The
Nigerian aquaculture industry has grown considerably, contributing to
the production of about 20,475 metric tonnes of fish per year in the
1990s (Olaniyi, 2005) to about 85,087 metric tonnes per year in 2007
[5].
African walking mud catfish, Clarias gariepinus, is the most
successful aquaculture species in Nigeria. The fish is widely cultured
by both trained and untrained smallholder, medium and large-scale
farmers. Other attributes that make C. gariepinus a first ‘choice’ farming
fish and highly relished by consumers include biological (high food
conversion ratio, fast growth rate, readily accepting artificial feeds, ease
of artificial propagation, disease resistance), social (good market price,
good table food quality) and ecological reasons (tolerance to wide
range of environmental conditions) [6-8].

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Budidaya dianggap kunci untuk menjembatani ikan nasionalkesenjangan permintaan-pasokan. Tidak diragukan lagi, meningkatnya permintaan untuk protein ikandapat dipenuhi Kapan perikanan tangkap dilengkapi dengan budidaya. TheBudidaya Nigeria industri telah berkembang jauh, berkontribusiproduksi sekitar 20,475 ton ikan per tahun1990-an (Olaniyi, 2005) untuk sekitar 85,087 ton per tahun pada tahun 2007[5].Afrika berjalan Lumpur lele, Lele Dumbo, adalah yang palingsukses budidaya spesies di Nigeria. Ikan luas berbudayaoleh petani terlatih dan terlatih, menengah dan besar-besaranpetani. Atribut lain yang membuat Dumbo C. pertanian 'pilihan' pertamaikan dan sangat menikmati oleh konsumen termasuk biologis (makanan tinggirasio konversi, tingkat pertumbuhan cepat, mudah menerima feed buatan, kemudahanbuatan propagasi, penyakit perlawanan), sosial (baik harga pasar,kualitas makanan baik tabel) dan alasan ekologi (toleransi untuk lebarberbagai kondisi lingkungan) [6-8].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Budidaya dianggap kunci untuk menjembatani ikan nasional
kesenjangan permintaan-pasokan. Tidak diragukan lagi, meningkatnya permintaan untuk protein ikan
dapat dipenuhi ketika perikanan tangkap ditambah dengan budidaya. The
industri akuakultur Nigeria telah berkembang jauh, berkontribusi terhadap
produksi sekitar 20.475 metrik ton ikan per tahun di
tahun 1990-an (Olaniyi 2005) menjadi sekitar 85.087 metrik ton per tahun pada tahun 2007
[5].
African berjalan lumpur lele, Clarias gariepinus, adalah yang paling
spesies budidaya sukses di Nigeria. Ikan ini banyak dibudidayakan
oleh petani kecil terlatih dan tidak terlatih, menengah dan skala besar
petani. Atribut lain yang membuat C. gariepinus pertama 'pilihan' budidaya
ikan dan sangat menikmati oleh konsumen termasuk biologi (makanan tinggi
rasio konversi, tingkat pertumbuhan yang cepat, mudah menerima umpan buatan, kemudahan
propagasi buatan, tahan penyakit), sosial (harga pasar yang baik ,
meja baik kualitas makanan) dan alasan ekologi (toleransi terhadap berbagai
berbagai kondisi lingkungan) [6-8].