Marginal Versus Inframarginal Effec

Marginal Versus Inframarginal Effects of Tax Subsidies At the same time,
when the government tax subsidizes charitable giving, it is also giving a tax
break to those who would have already supported the homeless even without this tax
break. This may be viewed as horizontally equitable, since the tax break applies
to everyone who is giving to charity. But it adds significantly to the cost of this
“hole” in the Haig -Simons base: the government subsidizes not only new giving
to charity but also old giving to charity that would have existed even
without this tax break.
For example, suppose that there would be $1 million of private giving to
the homeless without any tax break. The government then allows individuals
to deduct charitable giving from their taxable income, at a 50% tax rate, and
this raises giving to the homeless to $1.5 million. The government has therefore
encouraged $500,000 in new giving through this tax break, achieving its
goal of expanding private giving. Yet for those who would have given the $1
million anyway, there is also now a $500,000 tax break that rewards what they
were already doing.
When economists discuss the impact of tax breaks such as that for charitable
contributions, they often distinguish the marginal and inframarginal impacts
of these tax breaks.The marginal impacts are the changes in behavior the
government hopes to encourage by offering this tax incentive. In the case of
charitable giving, the government wants to encourage people to give more
to charity; in our example, the marginal impact is the $500,000 increase in
giving to the homeless that was encouraged by the tax subsidy to giving.The
inframarginal impacts are the tax breaks the government gives to those
whose behavior is not changed by this policy. In the case of charitable giving,
the inframarginal impact is the revenue lost in rewarding (with a tax
break) those who were going to give to charity anyway; in our example, the
inframarginal impact is $500,000 in new tax deductions offered to those
individuals who were going to give to the homeless even without this tax
incentive.
What determines the efficiency of a tax break designed to encourage
behavior (such as increasing charitable giving) is the share of the tax break that
goes to those who are changing their behavior versus the share going to those
whose behavior is unaffected. The most cost -efficient tax breaks have large
marginal impacts that come from those who change their behavior. In that
case, a relatively small government expenditure can deliver large marginal
impacts. The least cost -efficient tax breaks have small marginal impacts and
large revenue costs because of those who were already engaging in the subsidized
behavior. In that case, there can be very large government expenditures
without much of a marginal impact.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Marjinal Versus Inframarginal efek subsidi pajak pada saat yang sama,Ketika pajak pemerintah mensubsidi amal memberikan, hal itu juga memberikan pajakistirahat untuk orang-orang yang akan telah mendukung para tunawisma bahkan tanpa pajak iniistirahat. Ini dapat dianggap sebagai horizontal adil, karena istirahat pajak berlakuuntuk semua orang yang memberikan untuk amal. Tapi ini menambahkan signifikan terhadap biaya ini"lubang" dalam Haig-Simons dasar: pemerintah mensubsidi tidak hanya baru memberikanuntuk amal, tetapi juga lama memberikan untuk amal yang akan ada bahkantanpa istirahat pajak ini.Misalnya, bahwa akan ada $1 juta pribadi memberikanpara tunawisma tanpa menghancurkan pajak. Pemerintah kemudian memungkinkan individuuntuk mengurangi amal memberikan dari penghasilan kena pajak mereka, pada tingkat pajak 50%, danHal ini menimbulkan memberikan kepada para tunawisma untuk $1,5 juta. Pemerintah telah karena itumendorong $500.000 dalam memberikan baru melalui istirahat pajak ini, mencapai nyatujuan memperluas pemberian pribadi. Namun bagi Anda yang telah memberikan $1juta anyway, ada juga sekarang $500.000 pajak istirahat yang hadiah apa yang merekasudah lakukan.Ketika ekonom membahas dampak pajak istirahat seperti itu untuk amalkontribusi, mereka sering membedakan dampak marjinal dan inframarginaldari pajak ini. Dampak marjinal adalah perubahan dalam perilakupemerintah berharap untuk mendorong dengan menawarkan insentif pajak ini. Jikaamal memberikan, pemerintah ingin mendorong orang untuk memberi lebih banyakuntuk amal; dalam contoh kita, dampak marjinal adalah peningkatan $500.000memberikan kepada para tunawisma yang didorong oleh subsidi pajak untuk memberi. Thedampak inframarginal adalah pajak pemerintah memberikan kepada merekaperilaku yang tidak berubah dengan kebijakan ini. Dalam kasus amal memberikan,dampak inframarginal adalah kehilangan berharga (dengan pajak pendapatanistirahat) yang akan memberikan untuk amal juga; dalam contoh kita,dampak inframarginal adalah $500.000 dalam pemotongan pajak baru yang ditawarkan kepada merekaindividu yang akan memberikan para tunawisma bahkan tanpa pajak iniinsentif.Apa yang menentukan efisiensi istirahat pajak yang dirancang untuk mendorongperilaku (seperti meningkatnya amal memberikan) adalah bagian dari pajak istirahat yangpergi ke orang-orang yang mengubah perilaku mereka versus saham akan merekaperilaku yang tidak terpengaruh. Yang paling biaya - pajak yang efisien memiliki besarmarjinal dampak yang datang dari orang-orang yang mengubah perilaku mereka. Dalam hal itukasus, pengeluaran pemerintah yang relatif kecil yang dapat memberikan marjinal besardampak. Sedikit biaya - pajak yang efisien memiliki dampak marjinal kecil danbiaya pendapatan besar karena orang-orang yang sudah terlibat dalam bersubsidiperilaku. Dalam hal ini, ada dapat pengeluaran pemerintah yang sangat besartanpa banyak dampak yang marjinal.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Marjinal Versus Inframarginal Pengaruh Subsidi Pajak Pada saat yang sama,
ketika pajak pemerintah mensubsidi pemberian amal, juga memberikan pajak
istirahat untuk mereka yang akan sudah mendukung tunawisma bahkan tanpa pajak ini
istirahat. Hal ini dapat dilihat sebagai horizontal adil, karena keringanan pajak berlaku
kepada semua orang yang memberikan untuk amal. Tetapi menambahkan secara signifikan dengan biaya ini
"lubang" di dasar Haig -Simons: pemerintah mensubsidi tidak hanya memberi baru
untuk amal, tetapi juga memberi tua untuk amal yang akan telah ada
bahkan. Tanpa keringanan pajak ini
Misalnya, bahwa ada akan menjadi $ 1 juta pemberian swasta untuk
para tunawisma tanpa keringanan pajak. Pemerintah kemudian memungkinkan individu
untuk mengurangi pemberian amal dari penghasilan kena pajak mereka, pada tingkat pajak 50%, dan
ini menimbulkan memberikan kepada tunawisma $ 1,5 juta. Oleh karena itu pemerintah telah
mendorong $ 500.000 pada pemberian baru melalui keringanan pajak ini, mencapai nya
tujuan untuk memperluas pemberian pribadi. Namun bagi mereka yang akan memberikan $ 1
juta pula, ada juga sekarang $ 500.000 keringanan pajak yang memberikan penghargaan apa yang mereka
sudah lakukan.
Ketika ekonom membahas dampak keringanan pajak seperti itu untuk amal
kontribusi, mereka sering membedakan marjinal dan inframarginal dampak
dampak marjinal breaks.The pajak ini adalah perubahan perilaku
pemerintah berharap untuk mendorong dengan menawarkan insentif pajak ini. Dalam kasus
pemberian amal, pemerintah ingin mendorong orang untuk memberikan lebih
untuk amal; dalam contoh kita, dampak marjinal adalah $ 500.000 kenaikan
memberikan kepada tunawisma yang didorong oleh subsidi pajak untuk giving.The
dampak inframarginal adalah pajak istirahat pemerintah memberikan kepada mereka
yang perilakunya tidak berubah oleh kebijakan ini. Dalam kasus pemberian amal,
dampak inframarginal adalah pendapatan yang hilang di menguntungkan (dengan pajak
istirahat) orang-orang yang akan memberikan untuk amal pula; dalam contoh kita,
dampak inframarginal adalah $ 500.000 pada pemotongan pajak baru yang ditawarkan kepada mereka
orang yang akan diberikan kepada para tunawisma bahkan tanpa pajak ini
insentif.
Apa yang menentukan efisiensi keringanan pajak yang dirancang untuk mendorong
perilaku (seperti meningkatkan pemberian amal) adalah bagian dari keringanan pajak yang
berlaku bagi mereka yang mengubah perilaku mereka versus saham akan mereka
yang perilakunya tidak terpengaruh. Biaya yang paling keringanan pajak -Efisien memiliki besar
dampak marjinal yang berasal dari orang-orang yang mengubah perilaku mereka. Dalam
kasus, pengeluaran pemerintah yang relatif kecil dapat memberikan marjinal besar
dampak. Biaya setidaknya keringanan pajak -Efisien memiliki dampak marjinal kecil dan
biaya pendapatan besar karena mereka yang sudah terlibat dalam bersubsidi
perilaku. Dalam hal ini, akan ada pengeluaran pemerintah yang sangat besar
tanpa banyak dampak marjinal.