The next day at school was absolute

The next day at school was absolutely awful. Taeyeon, Sunny, and Hyoyeon didn’t even touch their trays. They stared blankly at their food, then to the empty seat beside them. Things seemed so… lifeless without their lovely Yul around.



“We need to find out who did this.”



Taeyeon and Hyoyeon looked to Sunny, who held hatred in her eyes. It wasn’t the first time they had seen this—but it was the first time they had seen her so angry. They didn’t blame her—they were just as angry.



“I think I know who it is. I have an estimate.” Sunny muttered, reaching towards her fork.



Taeyeon and Hyoyeon frowned, leaning onto their trays. They hated when Sunny had a guess—since it seemed to always be right. Sunny licked her lips before grabbing the fork, stabbing into the spaghetti in front of her. “What if the rumor about Jessica’s dad is true? What if he got a hold of Yuri and did something to her for her to end up in the hospital? It would make sense.”



Taeyeon and Hyoyeon could only nod in response, as if the pieces to the puzzle were gluing together in front of them. It was Jessica’s fault. It was her fault for getting close to Yuri; for letting Yuri to get close to her. That was who they couldn’t help but blame.



Taeyeon scowled, shaking her head. “No, no, as much as it makes sense—Sica would have been able to stop him, right? A dad wouldn’t go against what his daughter says. Even then, it’s just a rumor. At this rate, we should at least think of other possibilities—”



“What about Donghae?” Hyoyeon cut in, raising a brow.



Sunny and Taeyeon stared at her curiously, tilting their heads a bit.



“I mean, Donghae could still be pretty hurt for when Jessica left him. I don’t know details about it, but he could have always gotten into their personal lives easily, and harmed Yul.”



Taeyeon shook her head still, “Donghae may be butthurt, but he wouldn’t have the heart to hurt a girl that much.”



The three sighed, sulking at the same time. It just didn’t make sense as to who would do this to their precious friend.



They felt a presence slide into the empty seat of where Yuri would normally sit.



“I have some information that you would probably be interested in.” a familiar voice muttered.



Taeyeon looked up, her cheeks flushing instantly.



“T-Tiffany?”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hari berikutnya di sekolah benar-benar mengerikan. Taeyeon, cerah, dan Hyoyeon bahkan tidak menyentuh nampan mereka. mereka menatap kosong pada makanan mereka, kemudian ke kursi kosong di samping mereka. hal tampak begitu ... tak bernyawa tanpa yul indah mereka di sekitar.



"kita perlu mencari tahu siapa yang melakukan ini."



Taeyeon dan Hyoyeon tampak cerah, yang memegang kebencian di matanya.itu bukan pertama kalinya mereka melihat ini-tapi itu adalah pertama kalinya mereka melihat dia begitu marah. mereka tidak menyalahkan dia-mereka hanya marah.



"saya pikir saya tahu siapa itu. i memiliki perkiraan. "gumam cerah, mencapai ke arah garpunya.



Taeyeon dan Hyoyeon mengerutkan kening, bersandar ke nampan mereka. mereka benci ketika cerah memiliki menebak-karena tampaknya selalu benar.cerah menjilat bibirnya sebelum meraih garpu, menusuk ke dalam spaghetti di depannya. "Bagaimana jika rumor tentang ayah jessica adalah benar? bagaimana jika dia terus mendapat yuri dan melakukan sesuatu padanya baginya untuk berakhir di rumah sakit? akan masuk akal. "



Taeyeon dan Hyoyeon hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, seolah-olah potongan teka-teki yang perekatan bersama-sama di depan mereka.itu adalah kesalahan jessica itu. itu adalah kesalahan dia untuk semakin dekat dengan Yuri, karena membiarkan yuri untuk dekat dengannya. itu yang mereka tidak bisa membantu tetapi menyalahkan.



Taeyeon merengut, menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, sebanyak itu masuk akal-SICA akan mampu menghentikannya, kan? Ayah tidak akan bertentangan dengan apa yang dikatakan putrinya. bahkan kemudian, itu hanya rumor. pada tingkat ini,kita harus setidaknya memikirkan kemungkinan-lain "



" bagaimana dengan Donghae? "Hyoyeon dipotong, mengangkat alis.



cerah dan Taeyeon menatapnya penuh rasa ingin tahu, memiringkan kepala mereka sedikit.



"Maksudku, donghae masih bisa cukup sakit ketika jessica meninggalkannya. saya tidak tahu rincian tentang hal itu, tapi ia bisa selalu mendapatkan ke dalam kehidupan pribadi mereka dengan mudah, dan dirugikan yul. "



Taeyeon menggeleng masih, "donghae dapat butthurt, tapi ia tidak akan tega untuk menyakiti gadis yang jauh."



tiga mendesah, merajuk pada waktu yang sama. itu hanya tidak masuk akal mengenai siapa yang akan melakukan hal ini kepada teman mereka yang berharga.



mereka merasa slide kehadiran ke kursi kosong di mana yuri biasanya akan duduk.



"saya punya beberapa informasi bahwa Anda akan mungkin tertarik"Suara familiar bergumam.



Taeyeon mendongak, pipinya memerah seketika.



" T-tiffany? "

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Keesokan harinya di sekolah yang benar-benar mengerikan. Taeyeon, Sunny dan Hyoyeon bahkan tidak menyentuh nampan mereka. Mereka menatap kosong pada makanan mereka, kemudian ke kursi kosong samping mereka. Hal tampaknya jadi... tak bernyawa tanpa Yul mereka indah sekitar.



"Kita perlu untuk mengetahui yang melakukan ini."



Taeyeon dan Hyoyeon memandang ke Sunny, yang memegang kebencian di matanya. Ini bukan pertama kalinya mereka telah melihat hal ini- tapi itu pertama kalinya mereka telah melihat dia begitu marah. Mereka tidak menyalahkan dirinya — mereka marah hanya sebagai.



"Saya rasa saya tahu siapa. Saya memiliki perkiraan." Sunny bergumam, mencapai terhadap dia garpu.



Taeyeon dan Hyoyeon kening, bersandar ke nampan mereka. Mereka membenci ketika Sunny menebak — karena tampaknya selalu menjadi benar. Sunny menjilat bibir sebelum meraih garpu, penusukan ke spaghetti depannya. "Bagaimana jika desas-desus tentang Jessica's ayah benar? Bagaimana jika ia punya memegang Yuri dan melakukan sesuatu kepadanya untuk dia berakhir di rumah sakit? Itu akan masuk akal."



Taeyeon dan Hyoyeon bisa hanya mengangguk dalam respon, seolah-olah potongan teka-teki perekatan bersama di depan mereka. Itu adalah kesalahan Jessica. Itu adalah kesalahan nya untuk semakin dekat Yuri; untuk membiarkan Yuri untuk mendapatkan dekat dengannya. Itu yang mereka tidak bisa membantu tetapi menyalahkan.



Taeyeon merengut, gemetar kepalanya. "Tidak, tidak, sebanyak akal-Sica akan telah mampu menghentikannya, kanan? Seorang ayah tidak akan pergi melawan apa yang dikatakan anak perempuannya. Bahkan kemudian, it's just a rumor. Pada tingkat ini, kita setidaknya harus memikirkan kemungkinan lain — "



"Bagaimana dengan Donghae?" Hyoyeon dipotong, menaikkan alis.



Sunny dan Taeyeon menatapnya Anehnya, memiringkan kepala mereka sedikit.



"Maksudku, Donghae masih bisa cukup terluka untuk Kapan Jessica meninggalkannya. Aku tidak tahu detail tentang hal itu, tapi dia bisa selalu masuk ke dalam kehidupan pribadi mereka dengan mudah, dan dirugikan Yul."



Taeyeon menggelengkan kepalanya masih, "Donghae mungkin butthurt, tetapi dia tidak memiliki hati untuk menyakiti seorang gadis yang banyak."



Tiga mendesah, cemas pada waktu yang sama. Itu hanya tidak masuk akal untuk yang akan melakukan ini untuk teman mereka berharga.



mereka merasa kehadiran geser ke kursi kosong mana Yuri akan biasanya duduk.



"Aku punya beberapa informasi yang Anda mungkin akan tertarik."suara akrab bergumam.



Taeyeon mendongak, pipi pembilasan seketika.



"T-Tiffany?"