Our discussion of social influence,

Our discussion of social influence, particularly conformity, has thus far been concerned with how individuals yield to direct or indirect social influence from a numerical majority -the usual Asch-type arrangement. Dissenters, deviates or independents have mainly been of interest indirectly, either as a means of investigating the effects of different types of majority or to investigate conformist personality attributes. However, we are all familiar with a very different, and very common, type of influence that can occur in a group: an individual or a numerical minority can sometimes change the views of the majority. Often such influence is based (in the case of individuals) on leadership or (in the case of subgroups) legitimate power (leadership is discussed in Chapter 9).
However, minorities are typically at an influence disadvantage relative to majorities. Often, they are less numerous, and in the eyes of the majority, they have less legitimate power and are less worthy of serious consideration. Asch (1952), as we have already seen, found that a single deviate (who was a confederate) from a correct majority (true partici-pants) was ridiculed and laughed at. Sometimes, however, a minority that has little or no

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Diskusi kita pengaruh sosial, terutama kesesuaian, sejauh ini telah berkaitan dengan bagaimana individu menghasilkan langsung atau tidak langsung dari pengaruh sosial mayoritas numerik Asch-jenis -yang biasa pengaturan. Pembangkang, menyimpang atau independen terutama telah menarik secara tidak langsung, baik sebagai sarana menyelidiki efek dari berbagai jenis mayoritas atau untuk menyelidiki atribut kepribadian konformis. Namun, kita semua kenal dengan, jenis yang sangat berbeda, dan sangat umum dari pengaruh yang dapat terjadi dalam suatu kelompok: seorang individu atau minoritas numerik kadang-kadang dapat mengubah pandangan mayoritas. Seringkali pengaruh tersebut didasarkan (dalam kasus individu) tentang kepemimpinan atau (dalam kasus subkelompok) kekuasaan yang sah (kepemimpinan dibahas dalam Bab 9).
Namun, minoritas biasanya pada pengaruh merugikan relatif terhadap mayoritas. Seringkali, mereka kurang banyak, dan di mata mayoritas, mereka memiliki lebih sedikit daya yang sah dan kurang layak dipertimbangkan serius. Asch (1952), seperti yang telah kita lihat, menemukan bahwa menyimpang tunggal (yang konfederasi a) dari mayoritas yang benar (true partisipan-celana) diejek dan ditertawakan. Kadang-kadang, bagaimanapun, minoritas yang memiliki sedikit atau tidak ada