ConclusionCost benefit analysis con

Conclusion
Cost benefit analysis continues to be applied in the appraisal of large-scale investment projects,
particularly those in the productive sectors in which costs can be assessed against a stream of
income. Notwithstanding the sensitivity of the results to the scope of impact analysis, cost and
benefit valuations, discount rates and the distributional weightings applied, the technique does
provide a rigorous basis for decision-making at this level. Unfortunately application of the
technique to higher-level, inter-sectoral and inter-programme allocation decisions is impractical
owing to information constraints. Although the general principle of benefit valuation can be
applied, this can only be considered an ‘approximate cost-benefit measurement’ based on the
valuation of a narrow range of direct impacts (Pradhan, 1996: 96).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

KesimpulanAnalisis biaya manfaat terus diterapkan dalam penilaian proyek investasi besar-besaran,khususnya di sektor produktif yang biaya dapat dinilai terhadap aliranpendapatan. Meskipun kepekaan hasil untuk lingkup analisis dampak, biaya danApakah manfaat penilaian, bilik dan bobot tambahan distribusi yang diterapkan, teknikmenyediakan secara ketat untuk pengambilan keputusan pada tingkat ini. Sayangnya aplikasiteknik untuk keputusan alokasi tingkat yang lebih tinggi, sektoral dan antar program tidak praktiskarena kendala informasi. Meskipun prinsip umum manfaat penilaian dapatditerapkan, ini hanya dapat dianggap 'perkiraan biaya-manfaat pengukuran' berdasarkanpenilaian berbagai sempit dampak langsung (Pradhan, 1996:96).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kesimpulan
analisis manfaat biaya terus diterapkan dalam penilaian proyek investasi skala besar,
terutama di sektor-sektor produktif di mana biaya dapat dinilai terhadap aliran
pendapatan. Meskipun sensitivitas hasil untuk lingkup analisis dampak, biaya dan
manfaat penilaian, diskon tarif dan bobot distribusi diterapkan, teknik tidak
memberikan dasar yang ketat untuk pengambilan keputusan pada tingkat ini. Sayangnya penerapan
teknik untuk keputusan alokasi-tingkat yang lebih tinggi, lintas sektoral dan antar-program ini tidak praktis
karena keterbatasan informasi. Meskipun prinsip umum valuasi manfaat dapat
diterapkan, ini hanya dapat dianggap sebagai 'pengukuran biaya-manfaat perkiraan' berdasarkan
penilaian dari kisaran sempit dampak langsung (Pradhan, 1996: 96).