Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato singkat dengan suatu tema "Man Jadda Wa Jada" (barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil).Bapak, ibu saudara yang berbahagia.Laki-laki Jadda Wa Jada, membahas ungkapan yang mulai sering terdengar dalam Menampilkan kita. Sepenggal mantra sakti yang memiliki makna yang kuat dan mampu memberikan semangat dalam menampilkan kita." Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil", begitulah arti ungkapan Arab ini. Manusia Jadda Wa Jada ini memanglah hadits tersebut bukan, tetapi sangatlah sesuai dan selaras dengan sunnatullah. Membahas ketetapan yang mengisyaratkan manusia bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu imam selama imam tersebut tidak berusaha merubahnya sendiri.Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh.Jadi, sejauh mana Anda s mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.Adapun caraMengukur Man Jadda Wa Jada Pada Diri Anda adalahSilahkan Anda periksa pertanyaan saya dan jawablah dalam hati Anda. Silahkan Anda ukur diri Anda tanpa dalih tanpa pihak (jika bersungguh-sungguh ingin maju).Sudahkah Anda bersungguh-sungguh terangkai peluang. Coba lihat catatan Anda,Seberapa dalam Anda meneliti membahas ide? Coba lihat catatan AndaSeberapa banyak ide-ide yang s Anda lakukan? Coba lihat catatan AndaBerapa kali Anda gagal dan bangkit lagi? Coba lihat catatan AndaSeberapa keras Anda mencari solusi masalah Anda? Coba lihat catatan Andadan sebagainya, dan sebagainyaJika Anda masih suka mengatakan "tapi" sebagai dalih tidak berusaha, acting Anda belum bersungguh-sungguh. Jika Anda memang bersungguh-sungguh, akan selalu ada jalan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan masalah Anda.Potensi pikiran, hati, dan tubuh Anda s cukup untuk disebabkannya masalah Anda.Menu memang... Semua orang memiliki kelompok yang sama, yang buah ialah sejauh mana kita menggunakan kelompok tersebut. Sejauh mana kita membumikan pria jadda wa jada itu dalam hidup kitaBagaimana Cara Membumikan Man Jadda Wa JadaLangkah selanjutnya ialah kita harus membumikan pria Jadda Wa Jada, bukan hanya pepatah penghias dinding, tetapi harus menjadi bagian dari menampilkan kita.1. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan mengalahkan rasa malas yang menghambat Anda untuk bertindak.2. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan mencari cara disebabkannya rintangan dan halangan yang ada di depan Anda.3. Jika Anda bersungguh-sungguh, Anda maka akan berusaha melengkapi apa yang menjadi kekurangan Anda untuk meraih besar tujuan Anda.4. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan terus belajar dan belajar5. Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda tidak akan mudah berhenti berpikir, mencoba dan mencoba dana Anda menemukan jalan yang tepat.Berhentilah terangkai hasil. Karna kita tidak dituntut untuk itu, Selain itu dari apa yang kita usahakan. Nilai seseorang dihadapan Rabb-nya adalah dari apa yang diusahakannya.Apa yang kita peroleh berbanding lurus dengan apa yang kita usahakan. Tidak akan tertukar dengan yang lain dan berpindah kepada yang lain. Yakinlah, bahwa piala hanya akan diberikan kepada mereka yang dilakukan mendapatkannya. Dan Anda bisa menjadi salah satunya.Rabb yang mampu meninggikan langit, menghamparkan bumi, sungguh maha mampu mencukupi mulut manusia yang hanya beberapa senti ini.Akan tetapi.. .tabiat manusia. Sekiranya Allah memberinya 2 lembah emas, dia akan memintanya 1 lembah lagi. Begitu seterusnya..."Seseorang boleh saja kesulitan," Saya tlah menemukan kebahagiaan sejati, bergelimang besar yang dimiliki, bergaji tinggi bisa saja bertutur bahwa dengan posisinya yang 'basah' ia akan berkesempatan merasakan semisal hidup. Atau mungkin saja diangkat bintang film bercerita bahwa ia merasakan kedamaian dalam hidup setelah duit tak pernah berhenti mengalir ke sakunya. Tetapi tidak mungkinkah di balik pernyataan itu ada terselubung perasaan cemas, khawatir dan gelisah, ibarat awan hitam yang menutupi wajah rembulan?Kegelisahan, kecemasan, ketidakteteraman, adalah 'pekerjaan harian' bagi manusia kecuali mereka yang tlah menemukan jalan yang menu. Rasa cemas itu bisa menyangkut urusan yang kecil-kecil maupun yang besar-besar. Bahkan banyak orang yang sekadar menginginkan diangkat gadis lalu tidak kesampaian, bisa memilih bunuh diri saking stresnya. Tidak sedikit pula yang mengamuk hanya karena persoalan uang seribu rupiah.Bagi yang tlah mengenalmu hakikat hidup, hal-hal remeh seperti itu tidak tagline membuatnya hilang akal. Allah swt jauh-jauh sebelumnya tlah menurunkan obat penawar kegelisahan dan kecemasan ini dengan agama. Melalui agama (Islam) ini, Allah memperkenalkan diri-Nya bahwa Dialah yang Maha Kuasa, Maha Sempurna dan Maha Ahad.Pengetahuannya meliputi segala yang tlah lalu, kini dan esok. Penglihatan-Nya jauh di atas menembus ruang dan waktu. Melalui pendekatan kepada kekuasaan-Nya ini sebenarnya s bermakna obat. Dijamin manusia tidak akan gelisah selamanya.Islam memperkenalkan cara pandang yang jauh lebih luas tentang menampilkan. Bahwa hidup ini bukan sekadar pulang-balik dari rumah ke tempat kerja Hidup ini indah dan penuh dimensi, Ia terdiri dari beberapa Irpan. Dan Irpan paling akhir pemakaian bergantung pada kesuksesan menapaki hidup pada Irpan sekarang ini.Konsep seperti ini akan menuntut seseorang untuk mengontrol dirinya secara mandiri, dan membimbing untuk tidak segera putus asa menghadapi persoalan. Makin kuat wujudkan dan kesadaran kita akan dekatnya Allah maka makin tenteram pula hati ini dan makin besar kebahagiaan yang dicapai. Oleh karena itu dalam al-Qur'an disebutkan, alaa bidzikrillahi tathmainnul-quluub, ingatlah sesungguhnya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.Inilah mungil kecintaan dari Yang Maha sejumlah kepada hamban-Nya.Demonstrasi kecintaan itu diwujudkan dalam berbagai macam tindakan-Nya yang terkesan menyengsarakan dan menyulitkan si hamba. Padahal itulah cara yang paling baik dan pas untuk manusia. Musibah dan penderitaan-penderitaan digelar-Nya, yang bagi kebanyakan manusia lebih mudah mengantar kepada kesadaran dan keinsyafan. Demikianlah apa yang dapat sampaikan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pria Jadda Wa Jada likuid kunci keberhasilan. Akan tetapi tidak hanya dengan itu saja, kedekatan dengan sang Khaliq pun itu sangat berpengaruh bikinnya. Acting, antara kesungguhan seseorang dengan kedekatannya kepada sang Khaliq sangat berkaitan erat dengan keberhasilannya dalam meraih kesuksesan. Semoga yang saya sampaikan ini bisa memberikan pencerahan kepada kita semua, Amin Ya Rabbal alamiin semakin Likuid suatu syarat utama ketika kita menjalani menampilkan ini, berlaku kesungguhan dan kedekatan dengan Tuhan. Karena tanpa kedua itu, kita akan saat di suatu jalan yang tak tentu arah sebab kita tidak mendapatkan petunjuk dan penerangan dari Tuhan. Acting, untuk memperoleh kebahagiaan, maka caranya ialah dengan bersungguh-sungguh. Jada Jadda Wa manusia.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
