Disc diffusion methodThe antimicrob

Disc diffusion method
The antimicrobial tests were carried out by the disc diffusion
method as described by Berghe and Vlietinck (1991) using a cell
suspension of about 1.5×106 CFU/ml “colony forming units per
milliliter” obtained following a 0.5 McFarland turbidity standard.
The concentration of the suspension was standardized by adjusting
the optical density to 0.1 at 600nm wavelength (SHIMADZU
UV-120-01 spectrophotometer) (Tereschuck et al., 1997). Petri
dishes were filled with Agar Mueller Hinton medium (bacteria)
or Sabouraud dextrose agar (yeasts) and inoculated with the test

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Disc difusi metodeAntimikroba tes ini dilakukan oleh difusi discmetode seperti yang dijelaskan oleh Berghe dan Vlietinck (1991) menggunakan selpenangguhan tentang 1.5 × 106 CFU ml "koloni membentuk unit permililiter"diperoleh mengikuti standar kekeruhan McFarland 0.5.Konsentrasi suspensi standar dengan menyesuaikankepadatan optik untuk 0.1 di 600nm gelombang (SHIMADZUUV-120-01 spectrophotometer) (Tereschuck et al., 1997). Petrihidangan dipenuhi Agar Mueller Hinton menengah (bakteri)atau Sabouraud dengan koloni berwarna dekstrosa agar-agar (ragi) dan diinokulasi dengan tes

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Metode disc difusi
Tes antimikroba dilakukan dengan difusi disk
metode seperti yang dijelaskan oleh Berghe dan Vlietinck (1991) menggunakan sel
suspensi dari sekitar 1,5 × 106 CFU / ml "koloni unit per
mililiter" diperoleh setelah 0,5 McFarland kekeruhan standar.
konsentrasi suspensi standar dengan menyesuaikan
kepadatan optik untuk 0,1 pada 600nm panjang gelombang (Shimadzu
UV-120-01 spektrofotometer) (Tereschuck et al., 1997). Petri
hidangan yang diisi dengan media Agar Mueller Hinton (bakteri)
atau Sabouraud dextrose agar (ragi) dan diinokulasi dengan tes