The authors discuss wine tourism ac

The authors discuss wine tourism activities in the context of general tourism development in Slovenia. The country’s winegrowing areas have developed traditionally important viticulture, a relatively intensive production of typical grape varieties and in some cases also a distinct entrepreneurial spirit, which consequently reflects in tourism and regional development, based on diverse cultural heritage and natural values. Three Slovene wine regions are divided into nine wine districts with their own identities and more or less distinct terroirs. Despite a several centuries’ long tradition and a rich wine culture, it is evident that in national tourism strategies and development plans, wine tourism still does not occupy the position that it probably deserves, although most of the documents stress its potential for local or regional development. On the other hand, the authors recognize a significant interest among winemakers and tourism professionals for strategic cooperation and systematic approach to develop wine tourism in the selected destinations. The authors therefore focus on some paradoxes and emphasize examples of good practice at the national, regional, and local levels.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penulis membahas kegiatan wisata anggur dalam konteks pembangunan pariwisata umum di Slovenia. Negara winegrowing daerah telah mengembangkan pemeliharaan anggur tradisional penting, produksi yang relatif intensif dari varietas anggur yang khas dan dalam beberapa kasus juga semangat kewirausahaan yang berbeda, yang akibatnya mencerminkan dalam pariwisata dan pembangunan daerah, berdasarkan beragam peninggalan budaya dan nilai-nilai yang alami. Tiga Slovenia anggur daerah terbagi menjadi 9 Kabupaten anggur dengan identitas mereka sendiri dan lebih atau kurang berbeda terroirs. Meskipun beberapa abad tradisi panjang dan budaya anggur yang kaya, itu jelas bahwa dalam strategi Pariwisata Nasional dan rencana pengembangan, anggur pariwisata masih tidak menempati posisi yang mungkin layak, meskipun sebagian besar dokumen stres potensi pengembangan lokal atau regional. Di sisi lain, penulis mengakui kepentingan yang signifikan antara pembuat anggur dan pariwisata profesional untuk kerjasama strategis dan pendekatan sistematis untuk mengembangkan anggur pariwisata di tempat tujuan yang dipilih. Penulis karena itu berfokus pada beberapa paradoks dan menekankan contoh praktik yang baik di tingkat nasional, regional, dan lokal.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Para penulis membahas kegiatan wisata anggur dalam konteks pengembangan pariwisata umum di Slovenia. Daerah winegrowing negara telah mengembangkan pemeliharaan anggur tradisional penting, produksi yang relatif intensif varietas anggur khas dan dalam beberapa kasus juga semangat kewirausahaan yang berbeda, yang akibatnya mencerminkan pariwisata dan pembangunan daerah, berdasarkan warisan budaya yang beragam dan nilai-nilai alami. Tiga Slovenia wilayah anggur dibagi menjadi sembilan kabupaten anggur dengan identitas mereka sendiri dan lebih atau kurang terroirs berbeda. Meskipun tradisi lama beberapa abad dan budaya anggur yang kaya, jelas bahwa dalam nasional strategi pariwisata dan rencana pengembangan, pariwisata anggur masih tidak menempati posisi yang mungkin layak, meskipun sebagian besar dokumen menekankan potensi untuk lokal atau regional pengembangan. Di sisi lain, penulis mengakui menarik perhatian para pembuat anggur dan profesional pariwisata untuk kerjasama strategis dan pendekatan sistematis untuk mengembangkan pariwisata anggur di tempat tujuan yang dipilih. Oleh karena itu penulis fokus pada beberapa paradoks dan menekankan contoh praktek yang baik di tingkat nasional, regional, dan lokal.