NT farming, however, as a result of

NT farming, however, as a result of less soil disturbance often results in signiicant
accumulation of SOC (Bayer et al., 2000b; Sá et al., 2001; Schuman et al., 2002) and in consequent reductions of greenhouse gas (GHG) emissions to the atmosphere, especially CO2 (Lal, 1998; Paustian et al., 2000), compared to CT. There is considerable evidence that the main effect on SOC is in the topsoil layers (Six et al., 2002), but significant increments in SOC have also been reported for layers below 30 cm depth in NT soils with high input cropping systems (Sisti et al., 2004; Diekow et al., 2005a).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

NT pertanian, namun, sebagai akibat dari tanah kurang gangguan sering hasil dalam signiicantakumulasi SOC (Bayer et al., 2000b; Sá et al., 2001; Schuman et al., 2002) dan konsekuen pengurangan emisi gas (GHG) rumah kaca ke atmosfer, khususnya CO2 (Lal, 1998; Paustian et al., 2000), dibandingkan dengan CT. Ada banyak bukti bahwa efek utama pada SOC dalam lapisan humus (enam et al., 2002), tetapi signifikan bertahap di SOC juga telah dilaporkan untuk lapisan bawah kedalaman 30 cm dalam NT tanah dengan masukan tinggi tanam sistem (Sisti et al., 2004; Diekow et al., 2005a).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pertanian NT, bagaimanapun, sebagai akibat dari kerusakan tanah jarang menghasilkan signiicant
akumulasi SOC (Bayer et al, 2000b;. Sá et al, 2001;. Schuman et al., 2002) dan pengurangan akibat gas rumah kaca (GRK ) emisi ke atmosfer, terutama CO2 (Lal, 1998;. Paustian et al, 2000), dibandingkan dengan CT. Ada bukti yang cukup bahwa efek utama pada SOC di lapisan tanah lapisan atas (Enam et al., 2002), namun peningkatan yang signifikan dalam SOC juga telah dilaporkan untuk lapisan bawah kedalaman 30 cm di tanah NT dengan sistem input yang tinggi tanam (Sisti et al, 2004;.. Diekow et al, 2005a).