According to figure 3, the structur

According to figure 3, the structure used for problem solving is a combination of GIS and a mathematical model. The mathematical model used for the calculation of fire risk potential is a proposed model which is the combination of the experimental mode of Dong, Li-min [10] and fuzzy inference system. Equation (3) shows this model:
F7F)3(
In this equation, V is the type of vegetation (figure 4), C is the type of climate (Figure 5) and FO is the value of output calculated by fuzzy inference engine. The FO value is calculated by various parameters including the slope of the region (Figure 6), distance from the river (Figure 7 shows the rivers in the region), distance from auto roads (Figure 7 shows
the auto roads in the region) and distance from residential areas (figure 5 shows the residential areas in the region). 135 rules e tracted from e perts’ opinion were used to that end. Table 1 shows a sample of those rules. Triangular-shaped membership function was also used for all parameters and the output of fuzzy inference system. The membership function of distance from residential areas is shown by figure 8, membership function of distance from road and river by figure 9, membership function of slope by figure 10, and membership function of fuzzy inference engine output by figure 11.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Menurut angka 3, struktur yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah kombinasi dari GIS dan model matematis. Model matematika yang digunakan untuk perhitungan potensi resiko kebakaran adalah model diusulkan yang merupakan kombinasi dari modus eksperimental Dong, Li-min [10] dan sistem kesimpulan kabur. Persamaan (3) menunjukkan model ini:F7F) 3 (Dalam persamaan ini, V adalah jenis vegetasi (gambar 4), C adalah jenis iklim (gambar 5) dan FO adalah nilai output yang dihitung oleh mesin kesimpulan kabur. Nilai FO dihitung dengan berbagai parameter termasuk lereng daerah (gambar 6), jarak dari sungai itu (gambar 7 menunjukkan sungai-sungai di wilayah), jarak dari auto jalan (gambar 7 menunjukkanjalan otomatis di wilayah) dan jauh dari pemukiman (gambar 5 menunjukkan wilayah penghunian di wilayah). 135 aturan e tracted dari e perts' pendapat yang digunakan untuk tujuan itu. Tabel 1 menunjukkan contoh dari aturan-aturan. Keanggotaan berbentuk segitiga fungsi juga digunakan untuk semua parameter dan output dari sistem kesimpulan kabur. Fungsi keanggotaan jauh dari pemukiman ditunjukkan oleh gambar 8, keanggotaan fungsi jarak dari jalan dan sungai dengan gambar 9, keanggotaan fungsi dari lereng oleh gambar 10, dan fungsi keanggotaan output mesin kabur kesimpulan oleh gambar 11.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Menurut angka 3, struktur yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah kombinasi dari GIS dan model matematika. Model matematika yang digunakan untuk perhitungan potensi resiko kebakaran adalah model yang diusulkan yang merupakan kombinasi dari modus eksperimental Dong, Li-min [10] dan sistem inferensi fuzzy. Persamaan (3) menunjukkan model ini:
F7F) 3 (
Dalam persamaan ini, V adalah jenis vegetasi (gambar 4), C adalah tipe iklim (Gambar 5) dan FO adalah nilai output dihitung dengan mesin inferensi fuzzy. nilai FO dihitung dengan berbagai parameter termasuk kemiringan wilayah (Gambar 6), jarak dari sungai (Gambar 7 menunjukkan sungai-sungai di wilayah tersebut), jarak dari jalan auto (Gambar 7 menunjukkan
jalan mobil di wilayah tersebut) dan jarak dari daerah pemukiman (gambar 5 menunjukkan daerah pemukiman di wilayah tersebut). 135 aturan e tracted dari opini e perts 'digunakan untuk tujuan itu. Tabel 1 menunjukkan contoh aturan-aturan. fungsi keanggotaan segitiga berbentuk juga digunakan untuk semua parameter dan output dari sistem inferensi fuzzy. fungsi keanggotaan jarak dari daerah pemukiman ditunjukkan oleh angka 8, fungsi keanggotaan dari jarak dari jalan dan sungai dengan tokoh 9, fungsi keanggotaan dari lereng oleh tokoh 10, dan fungsi keanggotaan dari mesin inferensi fuzzy output dengan angka 11.