A hydroceleis a collection of fluid

A hydroceleis a collection of fluid most commonly located
between the visceral and parietal layers of the tunica vaginalis of the testis, although it may also collect within the
spermatic cord. This condition is the most common cause of
scrotal swelling. At birth, 1 in 10 infants has a hydrocele,
which usually resolves without treatment within the first
year of life. Acute hydroceles primarily develop in adults
older than 40 years of age; they may occur in association
with inflammation (eg, radiation therapy), infection, epididymitis, local injury, or systemic infectious disease (eg,
mumps). Chronic hydroceles may occur related to the imbalance between fluid secretion and reabsorption in the tunica vaginals. On physical examination, an easily transilluminated, painless, extratesticular mass is found. Hydrocele
can be differentiated from a hernia by transillumination; a
hydrocele transmits light, whereas a hernia does not. Ultrasonography is recommended for large hydroceles to differentiate them from testicular tumors.
Treatment is usually not required unless the hydrocele is
large, bulky, tense, or uncomfortable; compromises testicular circulation; or causes an undesirable appearance. Treatment may involve surgical excision or needle aspiration.
Surgical excision (hydrocelectomy) may be performed in an
outpatient setting under general or spinal anesthesia with
the goal of prevention of recurrence by excising the tunica
vaginalis or sclerosing the visceral and parietal layers. Surgical excision involves resection or suturing together the
two layers. A drainage tube may be required, and the patient is advised to wear a bulky dressing over the incisional
site for a few days after the procedure. To reduce swelling,
ice packs are applied to the scrotal area during the first
24 hours. A scrotal athletic supporter may be worn for a period of time postoperatively for comfort and support. Surgical risks include hematoma in the loose scrotal tissues, infection, or injury to the scrotum.
Needle aspiration is another option used to remove the
fluid in the scrotum. Because it is common for fluid to reaccumulate, this treatment may be followed by the injection
of a sclerosing agent to prevent this recurrence. This option
may be used for men who are poor surgical risks. Potential
risks include infection and scrotal pain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hydroceleis koleksi cairan yang paling sering terletakantara viseral dan parietal lapisan vaginalis tunica dari testis, walaupun itu juga dapat mengumpulkan dalamtali spermatic. Kondisi ini adalah penyebab paling umumskrotum pembengkakan. Saat lahir, bayi 1 dari 10 telah hydrocele,yang biasanya menyelesaikan tanpa pengobatan dalam pertamatahun kehidupan. Hydroceles akut terutama mengembangkan orang dewasalebih dari 40 tahun; mungkin terjadi dalam Asosiasidengan peradangan (misalnya, terapi radiasi), infeksi, epididymitis, lokal cedera atau penyakit infeksi sistemik (misalnya,gondok). Hydroceles kronis dapat terjadi terkait dengan ketidakseimbangan antara sekresi cairan dan ke dalam tunica vaginals. Pada pemeriksaan fisik dengan mudah transilluminated, menyakitkan, extratesticular massa ditemukan. Hydrocelebisa dibedakan dari hernia oleh transillumination; ahydrocele mentransmisikan cahaya, sedangkan hernia tidak. Ultrasonografi dianjurkan untuk hydroceles besar untuk membedakan mereka dari menangani tumor.Perawatan ini biasanya tidak diperlukan kecuali hydrocelebesar, besar, tegang atau tidak nyaman; kompromi testis sirkulasi; atau menyebabkan penampilan tidak diinginkan. Pengobatan mungkin melibatkan aspirasi jarum atau eksisi bedah.Eksisi bedah (hydrocelectomy) dapat dilakukan dalampengaturan di bawah anestesi umum atau tulang belakang dengan rawat jalanTujuan dari pencegahan kambuh oleh excising tunicavaginalis atau sclerosing lapisan viseral dan parietal. Eksisi bedah melibatkan reseksi atau menjahit bersama-samadua lapisan. Tabung drainase mungkin diperlukan, dan pasien dianjurkan untuk memakai dressing besar atas insisionalsitus selama beberapa hari setelah prosedur. Untuk mengurangi pembengkakan,kompres diterapkan ke daerah skrotum selama pertama 24 jam. Pendukung atletis skrotum dapat dipakai untuk jangka waktu pascaoperasi untuk kenyamanan dan dukungan. Bedah risiko termasuk hematoma dalam jaringan longgar skrotum, infeksi, atau cedera skrotum. Aspirasi jarum adalah pilihan lain yang digunakan untuk menghapuscairan dalam skrotum. Karena itu umum untuk cairan untuk reaccumulate, pengobatan ini dapat diikuti oleh injeksisclerosing agen untuk mencegah kekambuhan ini. Opsi inidapat digunakan untuk orang-orang yang miskin bedah risiko. Potensirisiko termasuk infeksi dan sakit skrotum.