The current special issue provides

The current special issue provides interesting perspectives
on how emerging adults negotiate their investment in the two
domains of love and work in different cultures—notably, showing
the differences in these investments. We suggest that these
reflect, among other things, differences in the capacity to
imbue these domains with a sense of life meaning. Though the
set of studies in this special issue did not address issues of
meaning of life or search for meaning and self-actualization,
several of their findings can be interpreted in light of the postulates
above.
As for the first and second postulates, in Finland, work
seems more important and reflects a more normative task than
engagement in committed romantic relations during emerging
adulthood. For example, the mean age for marriage in Finland
is over 30; yet, respondents with a mean age of 30 reported
engaging 2-fold in life goals related to work than in life goals
related to family (Salmela-Aro et al., 2007). The results
reported in this special issue demonstrate that emerging adults
indeed invest more, in terms of life goals and identification, in
education and work than in romantic relations (Ranta, Dietrich,
& Salmela-Aro, 2014). The statistical analyses yielded profiles
primarily related to investment in terms of life goals in a career,
and in fact no profile focused solely on the establishment of a
romantic relationship; this is so even though the majority of
emerging adults in this sample were in a relationship. Emerging
adults in Finland, at least those on the academic track who participated
in the study, probably evince the sequential investment
discussed by Arnett (2007) and Shulman and Connolly
(2013), where youth first invest in the realm of work and only
then focus on committed romantic love.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Edisi Khusus saat ini memberikan perspektif yang menarikpada orang dewasa bagaimana muncul bernegosiasi investasi mereka dalam duadomain dari cinta dan bekerja dalam budaya yang berbeda — khususnya, Menampilkanperbedaan dalam investasi ini. Kami sarankan agar inimencerminkan, antara lain, perbedaan-perbedaan dalam kemampuan untukmengilhami domain dengan rasa makna kehidupan. Meskipunserangkaian studi dalam edisi khusus ini tidak alamat isu-isuarti hidup atau mencari makna dan aktualisasi diri,beberapa dari temuan mereka dapat ditafsirkan dalam terang dengan dalil-dalildi atas.Adapun postulat pertama dan kedua, di Finlandia, bekerjatampaknya lebih penting dan mencerminkan tugas yang lebih normatif daripadaketerlibatan dalam hubungan romantis berkomitmen selama munculdewasa. Sebagai contoh, usia rata-rata untuk pernikahan di Finlandialebih dari 30; Namun, responden dengan usia rata-rata 30 melaporkanmenarik tujuan dendanya dalam hidup yang terkait dengan bekerja daripada di tujuan hidupberhubungan dengan keluarga (Salmela Aro et al., 2007). Hasildilaporkan dalam edisi khusus ini menunjukkan yang muncul orang dewasamemang berinvestasi lebih, tujuan hidup dan identifikasi, dalampendidikan dan pekerjaan daripada di hubungan romantis (Ranta, Dietrich,& Salmela-Aro, 2014). Analisis Statistik menghasilkan profilterutama yang berkaitan dengan investasi dalam hal tujuan hidup dalam karir,dan bahkan tanpa profil berfokus pada pembentukanhubungan romantis; ini adalah jadi meskipun mayoritasorang dewasa yang muncul dalam contoh ini berada dalam sebuah hubungan. Munculorang dewasa di Finlandia, setidaknya orang-orang di jalur akademik yang berpartisipasidalam studi, mungkin evince investasi berurutandibahas oleh Arnett (2007) dan Shulman dan Connolly(2013), dimana pemuda pertama berinvestasi dalam dunia kerja dan hanyakemudian fokus pada cinta romantis yang berkomitmen.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Isu khusus saat memberikan perspektif yang menarik
tentang bagaimana orang dewasa muncul bernegosiasi investasi mereka dalam dua
domain cinta dan bekerja di berbagai budaya-terutama, menunjukkan
perbedaan dalam investasi tersebut. Kami menyarankan bahwa
mencerminkan, antara lain, perbedaan dalam kapasitas untuk
mengilhami domain tersebut dengan rasa makna hidup. Meskipun
set studi di edisi khusus ini tidak mengatasi masalah
makna hidup atau mencari makna dan aktualisasi diri,
beberapa temuan mereka dapat ditafsirkan dalam terang postulat
di atas.
Adapun pertama dan kedua postulat, di Finlandia , pekerjaan
tampaknya lebih penting dan mencerminkan tugas yang lebih normatif dari
keterlibatan dalam hubungan romantis yang dilakukan selama muncul
dewasa. Misalnya, usia rata-rata pernikahan di Finlandia
adalah lebih dari 30; namun, responden dengan usia rata-rata 30 dilaporkan
terlibat 2 kali lipat dalam tujuan hidup yang berhubungan dengan pekerjaan daripada di tujuan hidup
yang terkait dengan keluarga (Salmela-Aro et al., 2007). Hasil
yang dilaporkan dalam edisi khusus ini menunjukkan bahwa orang dewasa yang muncul
memang berinvestasi lebih banyak, dalam hal tujuan hidup dan identifikasi, di
pendidikan dan bekerja dari dalam hubungan romantis (Ranta, Dietrich,
& Salmela-Aro, 2014). Analisis statistik menghasilkan profil
terutama yang berkaitan dengan investasi dalam hal tujuan hidup dalam karir,
dan pada kenyataannya tidak ada profil berfokus pada pembentukan
hubungan romantis; ini jadi meskipun mayoritas
orang dewasa muncul dalam sampel ini adalah dalam suatu hubungan. Muncul
dewasa di Finlandia, setidaknya mereka di jalur akademik yang berpartisipasi
dalam penelitian ini, mungkin memperlihatkan investasi berurutan
dibahas oleh Arnett (2007) dan Shulman dan Connolly
(2013), di mana pemuda pertama berinvestasi di bidang pekerjaan dan hanya
kemudian fokus pada cinta romantis yang dilakukan.