Sisa kertas ini disusun sebagai berikut. Sekte. 2 memperkenalkan ANPand kemudian menjelaskan pendekatan lahan pertanian penilaian baru. Sekte. 3 menyajikan studi kasus nyata untuk validasi metodologi. Akhirnya, Sect. 4 mengumpulkan kesimpulan utama berasal dari penelitian ini dan karya masa depan. 2 berbasis ANP pendekatan penilaian 2.1 Latar Belakang ANP The AHP diusulkan oleh Saaty pada tahun 1980 sebagai solusi untuk Speci fi c pengambilan keputusan masalah. Metode ini menunjukkan hasil yang memuaskan ketika berhadapan dengan masalah keputusan di mana struktur hirarki kriteria dapat dinyatakan dan independensi antara kriteria dapat diasumsikan dan terbukti. Namun, dalam banyak masalah dunia nyata kemerdekaan ini tidak dapat diverifikasi. Dengan tujuan memecahkan ini, Saaty mengusulkan ANP (1996), bentuk umum dari AHP. ANP merupakan keputusan membuat masalah sebagai jaringan kriteria dan alternatif (yang semuanya disebut elemen), dikelompokkan ke dalam cluster. Semua elemen dalam jaringan dapat berhubungan dengan cara apapun mungkin, yang berarti bahwa jaringan dapat menggabungkan hubungan umpan balik dan saling tergantung dalam dan di antara kelompok. Hal ini memungkinkan bekerja dengan saling ketergantungan antara kriteria dan memberikan pendekatan yang lebih akurat untuk pemodelan lingkungan yang kompleks. Dalam memengaruhi elemen dalam jaringan pada unsur-unsur lain dalam jaringan yang dapat direpresentasikan dalam supermatrix a. Konsep baru ini adalah matriks dua dimensi dari elemen oleh elemen, yang menyesuaikan bobot kepentingan relatif dalam individu matriks perbandingan berpasangan untuk membentuk supermatrix keseluruhan baru dengan vektor eigen dari bobot kepentingan relatif disesuaikan. Menurut Saaty (2001), ANP terdiri lima langkah utama: . (I) Melakukan perbandingan berpasangan pada unsur-unsur (ii) Menempatkan dihasilkan bobot kepentingan relatif (vektor eigen) dalam matriks perbandingan berpasangan dalam supermatrix (tertimbang supermatrix). (Iii ) Melakukan perbandingan berpasangan pada cluster. (iv) pembobotan blok dari supermatrix berbobot, dengan prioritas yang sesuai dari cluster, sehingga dapat menjadi kolom stokastik (tertimbang supermatrix). Kondisi ini diperlukan untuk memperoleh prioritas membatasi bermakna (Saaty, 2006, hal.53). (V) Meningkatkan supermatrix tertimbang untuk membatasi kekuasaan sampai bobot konvergen dan tetap stabil (batas supermatrix).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..