as cognitively. When empathy is ope

as cognitively. When empathy is operating on all three levels—interpersonal,
cognitive, and affective—it is one of the most powerful tools therapists have at
their disposal” (pp. 463–464).
Active and sensitive listening was what Rogers (1970) did when he facilitated
a group: “I listen as carefully, accurately, and sensitively as I am able, to
each individual who expresses himself. Whether the utterance is superfi cial
or signifi cant, I listen” (p. 47). It is apparent that Rogers was listening to more
than the words; he also heard the meaning behind both the verbal and the
nonverbal content. In this regard he was concerned with facilitating the truest
expression of the person’s subjective experience. Natalie Rogers has called
this “listening to the music as well as the words of the client”; it is hearing the
undercurrent of emotional statements (personal communication, September
10, 2005).
In a group context, the interpersonal and higher-order aspects of empathy
frequently result in bonding among the members and cohesion and alignment
in the group as a whole. According to Cain (2010), the potent aspect of empathy
that leads to change works this way: Empathy, particularly emotionally
focused empathy, helps clients (1) pay attention to and value their experiencing,
(2) process their experience both cognitively and bodily, (3) view old experiences
in new ways that promote shifts in perceptions of the self and one’s
view of the world, and (4) increase their confi dence in their perceptions and
judgment and their ability to make sound decisions and take action. In the
context of the safety of a group, members’ capacity for effective learning about
themselves and how they relate to others is gradually restored. For a scholarly
discussion of the role of empathy in the person-centered approach, see
Bozarth (1984); for an examination of empathy in and for the group as a whole,
see O’Hara (1997); and for a comprehensive treatment of empathy in therapy,
see Bohart and Greenberg (1997).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

sebagai kognitif. Kapan empati beroperasi pada semua tingkat tiga — interpersonal,kognitif, dan afektif — ini adalah salah satu alat paling ampuh memiliki terapismereka miliki"(ms. 463-464).Aktif dan sensitif mendengarkan adalah apa Rogers (1970) lakukan ketika iakelompok: "Aku mendengarkan dengan hati-hati, akurat, dan sensitif seperti yang saya bisa,setiap individu yang mengekspresikan dirinya. Apakah itu adalah superfi Maatau ungkapan cant, aku mendengarkan"(ms. 47). Jelas bahwa Rogers sedang mendengarkan lebihdaripada kata-kata; Ia juga mendengar makna di balik baik verbal dankonten nonverbal. Dalam hal ini dia sangat khawatir dengan memfasilitasi paling benarekspresi pengalaman subyektif seseorang. Natalie Rogers disebutini "mendengarkan musik serta kata-kata dari klien"; itu mendengarterpendam emosional pernyataan (komunikasi pribadi, September10, 2005).Dalam konteks kelompok, aspek-aspek interpersonal dan tingkat tinggi empatisering mengakibatkan ikatan antara anggota dan kohesi dan penyelarasandalam kelompok secara keseluruhan. Menurut kain (2010), aspek yang ampuh empatiyang mengarah pada perubahan bekerja dengan cara ini: empati, khususnya emosionalempati terfokus, membantu klien (1) membayar perhatian dan nilai mereka mengalami,(2) proses pengalaman mereka kognitif maupun secara jasmaniah, pengalaman lama Lihat (3)cara baru yang mempromosikan perubahan dalam persepsi diri dan satupandangan dunia, dan (4) meningkatkan mereka mengumpulkan bukti XQWXN persepsi mereka danpenghakiman dan kemampuan mereka untuk membuat keputusan suara dan mengambil tindakan. Dalamkonteks keamanan sebuah grup, anggota kapasitas untuk efektif belajar tentangdiri mereka dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain secara bertahap dipulihkan. Untuk ilmiahdiskusi tentang peran empati di pendekatan yang berpusat pada orang, lihatBozarth (1984); untuk pemeriksaan empati dan untuk kelompok secara keseluruhan,Lihat O'Hara (1997); dan untuk perawatan yang komprehensif empati dalam terapi,Lihat Bohart dan Greenberg (1997).