systems far more than the standard

systems far more than the standard texts. Two hands-on alternatives show
how service-centred architectures can be implemented at low cost by nonspecialists,
working, for example in environmental advocacy groups, or volunteer
search and rescue teams (Mitchell, 2005; Erle et al., 2005); their approach
is certainly not academic, but gets the job done quickly and effectively.
In books describing the handling of spatial data for data analysts (looking
at GIS from the outside), Waller and Gotway (2004, pp. 38–67) cover most
of the key topics, with a useful set of references to more detailed treatments;
Banerjee et al. (2004, pp. 10–18) give a brief overview of cartography sufficient
to get readers started in the right direction.
1.4 Types of Spatial Data
Spatial data have spatial reference: they have coordinate values and a system
of reference for these coordinates. As a fairly simple example, consider the
locations of volcano peaks on the Earth. We could list the coordinates for
all known volcanoes as pairs of longitude/latitude decimal degree values with
respect to the prime meridian at Greenwich and zero latitude at the equator.
The World Geodetic System (WGS84) is a frequently used representation of
the Earth.
Suppose we are interested in the volcanoes that have shown activity between
1980 and 2000, according to some agreed seismic registration system.
This data set consists of points only. When we want to draw these points on a
(flat) map, we are faced with the problem of projection: we have to translate
from the spherical longitude/latitude system to a new, non-spherical coordinate
system, which inevitably changes their relative positions. In Fig. 1.2,
these data are projected using a Mollweide projection, and, for reference purposes,
coast lines have been added. Chapter 4 deals with coordinate reference
systems, and with transformations between them.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

sistem jauh lebih banyak daripada teks standar. Dua alternatif hands-on TampilkanBagaimana berpusat pada layanan arsitektur dapat dilaksanakan pada rendah biaya oleh nonspecialists,bekerja, misalnya dalam kelompok-kelompok advokasi lingkungan, atau relawanTim SAR (Mitchell, 2005; Erle et al, 2005); pendekatan merekaini jelas tidak akademik, tapi mendapatkan pekerjaan dilakukan dengan cepat dan efektif.Dalam buku-buku yang menggambarkan penanganan data spasial untuk data analis (melihatdi GIS dari luar), Waller dan Gotway (2004, ms. 38 – 67) menutupi sebagiantopik utama, dengan seperangkat berguna referensi untuk perawatan lebih lanjut;Banerjee et al. (2004, ms. 10-18) memberikan gambaran singkat dari kartografi cukupuntuk mendapatkan pembaca mulai dalam arah yang benar.1.4 jenis Data spasialData spasial memiliki spasial referensi: mereka memiliki nilai-nilai koordinat dan sistemreferensi untuk koordinat di bawah ini. Sebagai contoh yang cukup sederhana, mempertimbangkanLokasi puncak gunung berapi di bumi. Kita bisa daftar koordinat untukSemua gunung berapi yang dikenal sebagai pasangan nilai desimal derajat bujur/lintang denganpenghormatan kepada prime meridian di Greenwich dan nol latitude di khatulistiwa.Sistem Geodesi Dunia (WGS84) adalah representasi sering digunakanBumi.Misalkan kita tertarik dengan gunung berapi yang telah menunjukkan aktivitas antaratahun 1980 dan tahun 2000, menurut beberapa setuju sistem pendaftaran seismik.Kumpulan data ini terdiri dari poin saja. Ketika kita ingin menarik titik-titik ini padapeta (datar), kita dihadapkan dengan masalah proyeksi: kita harus menerjemahkandari sistem koordinat baru, non-bulat bulat bujur/lintangsistem, yang pasti mengubah posisi relatif mereka. Dalam gambar 1.2,data ini diproyeksikan menggunakan proyeksi Mollweide, dan, untuk tujuan referensi,garis pantai telah ditambahkan. Bab 4 berkaitan dengan koordinat referensisistem, dan dengan transformasi antara mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

sistem yang jauh lebih banyak daripada teks standar. Dua tangan-alternatif menunjukkan
bagaimana arsitektur berpusat layanan dapat diimplementasikan dengan biaya rendah oleh nonspecialists,
bekerja, misalnya dalam kelompok advokasi lingkungan hidup, atau relawan
tim pencarian dan penyelamatan (Mitchell, 2005;. Erle et al, 2005); Pendekatan mereka
tentu tidak akademis, tapi mendapatkan pekerjaan dilakukan dengan cepat dan efektif.
Dalam buku yang menggambarkan penanganan data spasial untuk analis data (melihat
di GIS dari luar), Waller dan Gotway (2004, hlm. 38-67) meliputi sebagian
topik utama, dengan set yang berguna referensi untuk perawatan yang lebih rinci;
Banerjee et al. (. 2004, hlm 10-18) memberikan gambaran singkat kartografi yang cukup
untuk mendapatkan pembaca mulai ke arah yang benar.
1.4 Jenis Data Spasial
Data spasial telah referensi spasial: mereka memiliki nilai koordinat dan sistem
referensi untuk koordinat ini. Sebagai contoh yang cukup sederhana, mempertimbangkan
lokasi puncak gunung berapi di Bumi. Kami bisa daftar koordinat untuk
semua gunung berapi yang dikenal sebagai pasangan bujur / lintang nilai derajat desimal dengan
sehubungan dengan meridian utama di Greenwich dan nol lintang di khatulistiwa.
The World Geodetic System (WGS84) adalah representasi sering digunakan
Bumi.
Misalkan kami tertarik pada gunung berapi yang telah menunjukkan aktivitas antara
tahun 1980 dan 2000, menurut beberapa sistem pendaftaran seismik yang disepakati.
kumpulan data ini terdiri dari poin saja. Ketika kita ingin menarik poin pada
(datar) peta, kita dihadapkan dengan masalah proyeksi: kita harus menerjemahkan
dari sistem bujur / lintang bola ke baru, non-koordinat bola
sistem, yang pasti mengubah posisi relatif mereka . Pada Gambar. 1.2,
data ini diproyeksikan menggunakan proyeksi Mollweide, dan, untuk tujuan referensi,
garis pantai telah ditambahkan. Bab 4 penawaran dengan koordinat referensi
sistem, dan dengan transformasi antara mereka.