The current recommendations of the

The current recommendations of the Integrated Management of Childhood Illness programme[13] for treating persistent diarrhoea is that children with bloody diar-rhoea are treated with antibiotics for Shigella, or for Enta-moeba histolytica where the organism is detected in the stool; it is recommended that children with watery diar-rhoea are not treated with antimicrobials; except where

Giardia lamblia is found.

Even when an enteric pathogen is detected in children with persistent diarrhoea, it is not always clear that this is the cause of the illness. In addition, health workers in low and middle income countries often have limited access to diagnostic facilities to analyse stool samples of children with diarrhoea. In these situations, treatment needs to be syndromic, based on symptoms and the most likely cause of the symptoms; and may include replacement fluid and electrolytes, nutritional rehabilitation and sometimes drug treatment[12].

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Rekomendasi program terpadu manajemen penyakit anak [13] untuk mengobati diare gigih adalah bahwa anak-anak dengan diar-rhoea berdarah diobati dengan antibiotic Shigella, atau Enta-moeba histolytica mana organisme terdeteksi dalam tinja; dianjurkan bahwa anak-anak dengan berair diar-rhoea tidak diperlakukan dengan antimikrobial; kecuali di manaGiardia lamblia ditemukan.Bahkan ketika patogen enterik terdeteksi pada anak dengan gigih diare, hal ini tidak selalu jelas bahwa ini adalah penyebab dari penyakit. Selain itu, pekerja kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah sering memiliki akses terbatas ke fasilitas diagnostik untuk menganalisis tinja sampel anak-anak dengan diare. Dalam situasi ini, pengobatan harus sindromik, berdasarkan gejala dan kemungkinan penyebab gejala; dan mungkin termasuk pengganti cairan dan elektrolit, rehabilitasi gizi dan kadang-kadang obat pengobatan [12].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Rekomendasi saat ini Manajemen Terpadu Balita Program Penyakit [13] untuk mengobati diare persisten adalah bahwa anak-anak dengan berdarah diar-rhoea diobati dengan antibiotik untuk Shigella, atau untuk Enta-moeba histolytica mana organisme terdeteksi dalam tinja; direkomendasikan bahwa anak-anak dengan berair diar-rhoea tidak diobati dengan antimikroba; kecuali

Giardia lamblia ditemukan.

Bahkan ketika patogen enterik terdeteksi pada anak dengan diare persisten, tidak selalu jelas bahwa ini adalah penyebab penyakit. Selain itu, petugas kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah sering memiliki akses terbatas ke fasilitas diagnostik untuk menganalisis sampel tinja dari anak-anak dengan diare. Dalam situasi ini, pengobatan harus sindrom, berdasarkan gejala dan penyebab paling mungkin dari gejala; dan mungkin termasuk cairan pengganti dan elektrolit, rehabilitasi gizi dan kadang-kadang terapi obat [12].