In contradistinction to this angst-

In contradistinction to this angst-inducing allegory, we suggest that the field is enhanced by the presence of multiple conversations. Consumer research is a vital and maturing field of inquiry, not because it has steadily advanced toward a singular body of theory but rather because it can generate and sustain multiple theoretical conversations, each speaking to distinctive theoretical questions. To anthropomorphize a bit, this polyvocal fluency makes the consumer research field a more interesting and creative conversationalist and enables it to forge greater and more varied linkages to other branches of social science, governmental and public policy agencies, and the world of management.
Furthermore, the presence of different conversations does
not preclude cross paradigmatic engagement and enrichment. By virtue of sharing a common disciplinary matrix, broad topical concerns link different consumer research traditions and enable consumer researchers to poach and cross fertilize ideas, methods, and contexts from a variety of theoretical conversations that differentially address core topics. In prior work, we characterized the cross fertilization that can arise from this kind of conversational interaction and poaching as retextualization (Thompson, Stern, and Arnould 1998), whereby theoretical insights and constructs from one paradigmatic conversation are reconceptualized and reworked in relationship to a different paradigmatic vernacular. Through retextualization, CCT research has reframed and revitalized core analytic constructs, such as brand loyalty (Fournier 1998, McAlexander et al. 2002; Mun˜ iz and O’Guinn 2000), consumer lifestyles (Holt 1997; Thompson 1996), retail experiences (Kozinets et al. 2004; Pen˜ aloza 2001; Pen˜ aloza and Gilly 1999; Sherry 1998),

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

In contradistinction to this angst-inducing allegory, we suggest that the field is enhanced by the presence of multiple conversations. Consumer research is a vital and maturing field of inquiry, not because it has steadily advanced toward a singular body of theory but rather because it can generate and sustain multiple theoretical conversations, each speaking to distinctive theoretical questions. To anthropomorphize a bit, this polyvocal fluency makes the consumer research field a more interesting and creative conversationalist and enables it to forge greater and more varied linkages to other branches of social science, governmental and public policy agencies, and the world of management.Furthermore, the presence of different conversations doestidak menghalangi salib paradigmatik keterlibatan dan pengayaan. Berdasarkan berbagi matriks disiplin yang umum, luas keprihatinan topikal link berbeda konsumen penelitian tradisi dan mengaktifkan konsumen peneliti untuk merebus dan menyeberangi menyuburkan ide, metode dan konteks dari berbagai teoritis percakapan yang diferensial alamat topik inti. Dalam karya sebelumnya, kita dicirikan pemupukan salib yang dapat timbul dari jenis interaksi percakapan dan perburuan sebagai retextualization (Thompson, Stern, dan Arnould 1998), dimana wawasan teoritik dan konstruksi dari satu percakapan yang paradigmatik reconceptualized dan ulang dalam hubungan vernakular paradigmatik berbeda. Melalui retextualization, CCT penelitian telah reframed dan direvitalisasi konstruksi analitik inti, seperti loyalitas merek (Fournier 1998, McAlexander et al. 2002; Mun˜ iz dan O'Guinn 2000), gaya hidup konsumen (Holt 1997; Thompson 1996), ritel pengalaman (Kozinets et al. 2004; Pen˜ aloza tahun 2001; Pen˜ aloza dan Gilly 1999; Sherry 1998),

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Berbeda dengan alegori kecemasan-merangsang ini, kami menyarankan bahwa bidang ini ditingkatkan dengan kehadiran beberapa percakapan. Riset konsumen adalah bidang penting dan jatuh tempo penyelidikan, bukan karena itu telah terus maju ke arah tubuh tunggal teori melainkan karena dapat menghasilkan dan mempertahankan beberapa percakapan teoritis, setiap berbicara dengan pertanyaan teoritis khas. Untuk anthropomorphize sedikit, kefasihan polyvocal ini membuat bidang riset konsumen pembicara yang lebih menarik dan kreatif dan memungkinkan untuk menempa hubungan yang lebih besar dan lebih bervariasi untuk cabang lain dari ilmu sosial, pemerintah dan lembaga kebijakan publik, dan dunia manajemen.
Selanjutnya, kehadiran percakapan yang berbeda tidak
tidak menghalangi keterlibatan paradigmatik lintas dan pengayaan. Berdasarkan berbagi matriks disiplin umum, kekhawatiran topikal luas menghubungkan tradisi riset konsumen yang berbeda dan memungkinkan para peneliti konsumen untuk merebus dan lintas menyuburkan ide-ide, metode, dan konteks dari berbagai percakapan teoritis yang berbeda-beda topik alamat inti. Dalam pekerjaan sebelumnya, kami ditandai pembuahan silang yang dapat timbul dari jenis interaksi percakapan dan perburuan sebagai retextualization (Thompson, Stern, dan Arnould 1998), dimana wawasan teoritis dan konstruksi dari satu percakapan paradigmatik yang reconceptualized dan ulang dalam hubungan dengan yang berbeda vernakular paradigmatik. Melalui retextualization, penelitian CCT telah dibingkai kembali dan direvitalisasi konstruksi analitik inti, seperti loyalitas merek (Fournier 1998, McAlexander et al, 2002;. Mun~ iz dan O'Guinn 2000), gaya hidup konsumen (Holt, 1997; Thompson 1996), pengalaman ritel ( . Kozinets et al 2004; Pen~ aloza 2001; Pen~ aloza dan Gilly 1999; Sherry 1998),