Foundationalist Theories of Epistem

Foundationalist Theories of Epistemic Justification
Foundationalism is a view about the structure of justification or knowledge. The foundationalist's thesis in short is that all knowledge and justified belief rest ultimately on a foundation of noninferential knowledge or justified belief.
A little reflection suggests that the vast majority of the propositions we know or justifiably believe have that status only because we know or justifiably believe other different propositions. So, for example, I know or justifiably believe that Caesar was an assassinated Roman leader, but only because I know or justifiably believe (among other things) that various historical texts describe the event. Arguably, my knowledge (justified belief) about Caesar's death also depends on my knowing (justifiably believing) that the texts in question are reliable guides to the past. Foundationalists want to contrast my inferential knowledge (justified belief) about Caesar with a kind of knowledge (justified belief) that doesn't involve the having of other knowledge (justified belief). There is no standard terminology for what we shall henceforth refer to as noninferential knowledge or justification.[1]

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Foundationalist teori-teori pembenaran EpistemicFondamentalisme adalah pandangan tentang struktur pembenaran atau pengetahuan. Foundationalist tesis singkatnya adalah bahwa semua pengetahuan dan dibenarkan kepercayaan istirahat akhirnya di landasan noninferential pengetahuan atau kepercayaan dibenarkan.Refleksi sedikit menunjukkan bahwa mayoritas dalil kita tau atau dibenarkan percaya memiliki status itu hanya karena kita tahu atau dibenarkan percaya proposisi lain berbeda. Jadi, misalnya, saya tahu atau dibenarkan percaya bahwa Caesar adalah pemimpin Romawi membunuh, tetapi hanya karena saya tahu atau dibenarkan percaya (antara lain) bahwa berbagai naskah sejarah menggambarkan acara tersebut. Diperdebatkan, pengetahuan saya (dibenarkan keyakinan) tentang kematian Caesar juga tergantung pada saya mengetahui (dibenarkan percaya) bahwa naskah-naskah yang bersangkutan yang handal Panduan ke masa lalu. Foundationalists ingin kontras pengetahuan saya ada (dibenarkan keyakinan) tentang Caesar dengan semacam pengetahuan (dibenarkan kepercayaan) yang tidak melibatkan memiliki pengetahuan lainnya (dibenarkan keyakinan). Ada tidak ada terminologi standar untuk apa yang kita harus selanjutnya sebut sebagai noninferential pengetahuan atau pembenaran.[1]

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Teori fondasionalis dari Epistemic Pembenaran
Fondasionalisme adalah pandangan tentang struktur pembenaran atau pengetahuan. Tesis fondasionalis di singkatnya adalah bahwa semua pengetahuan dan keyakinan istirahat dibenarkan akhirnya pada dasar pengetahuan noninferential atau keyakinan dibenarkan.
Sebuah refleksi kecil menunjukkan bahwa sebagian besar proposisi yang kita tahu atau dibenarkan percaya memiliki status itu hanya karena kita tahu atau dibenarkan percaya proposisi yang berbeda lainnya. Jadi, misalnya, saya tahu atau dibenarkan percaya bahwa Caesar adalah seorang pemimpin Romawi dibunuh, tetapi hanya karena saya tahu atau dibenarkan percaya (antara lain) bahwa berbagai teks sejarah menggambarkan acara tersebut. Diperdebatkan, pengetahuan saya (keyakinan dibenarkan) tentang kematian Caesar juga tergantung pada saya mengetahui (dibenarkan percaya) bahwa teks-teks yang dimaksud adalah panduan yang dapat diandalkan untuk masa lalu. Foundationalists ingin kontras pengetahuan inferensial saya (keyakinan dibenarkan) tentang Caesar dengan jenis pengetahuan (dibenarkan keyakinan) yang tidak melibatkan memiliki pengetahuan lainnya (keyakinan dibenarkan). Tidak ada terminologi standar untuk apa yang kita akan lihat selanjutnya pengetahuan noninferential atau pembenaran. [1]