If we were to agree with such an in

If we were to agree with such an interpretation of anthropology (as literature), mentioned previously, or in other words: if we will take anthropology in its literary form, then we need to agree to the reverse equivalency according to which literature is a kind of anthropology, or the literary author is as an anthropologist. This is the source of previously mentioned titles like the Poet as Anthropologist and others. We could add to this perspective research on the construction of such fictional worlds, in which the narrator or a protagonist plays the role of an anthropologist, ethnographer, traveler, alien, etc. In other words, projections of reality are shown through the usage of literary fiction and cultural constructs, points of view and images of the world. This is where a chance to grasp the autonomous character of the literary experience of the world appears.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jika kita setuju dengan penafsiran seperti Antropologi (sebagai sastra), disebutkan sebelumnya, atau dengan kata lain: jika kita akan antropologi dalam bentuk sastra, maka kita perlu untuk menyetujui reverse kesetaraan yang sastra adalah jenis antropologi, atau penulis sastra adalah sebagai antropolog. Ini adalah sumber dari judul-judul yang telah disebutkan sebelumnya seperti penyair sebagai antropolog dan lain-lain. Kita bisa menambahkan perspektif penelitian ini pada pembangunan dunia fiksi tersebut, di mana narator atau protagonis memainkan peran antropolog, ahli etnografi, traveler, Asing, dll. Dengan kata lain, proyeksi realitas yang ditampilkan melalui penggunaan fiksi sastra dan budaya konstruksi, sudut pandang, dan gambar dari dunia. Ini adalah dimana kesempatan untuk memahami sifat otonom pengalaman sastra dunia muncul.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jika kita setuju dengan penafsiran seperti antropologi (sebagai sastra), disebutkan sebelumnya, atau dengan kata lain: jika kita akan mengambil antropologi dalam bentuk sastra, maka kita perlu untuk menyetujui penyetaraan terbalik yang menurut sastra adalah sejenis antropologi, atau penulis sastra adalah sebagai seorang antropolog. Ini adalah sumber dari judul yang disebutkan sebelumnya seperti Penyair sebagai Antropolog dan lain-lain. Kita bisa menambah penelitian perspektif ini pada pembangunan dunia fiksi tersebut, di mana narator atau protagonis memainkan peran seorang antropolog, etnografer, wisatawan, asing, dll Dengan kata lain, proyeksi realitas diperlihatkan melalui penggunaan fiksi sastra dan budaya konstruksi, sudut pandang dan gambar dunia. Di sinilah kesempatan untuk memahami karakter otonom dari pengalaman sastra dunia muncul.