Teaching problem solving strategies

Teaching problem solving strategies is a mainstay of CBT. During this multi-step process, the client is
taught how to challenge his or her existing thoughts and behaviors. This must be done sequentially and
empathetically not only because it challenges the client’s existing schemas and behaviors, but the therapist
must be careful not to add the element of shame since the client had previously not functioned in the way the
therapist will be teaching. In problem solving, discussion of current schemas and brainstorming of more
productive thoughts will be executed, and if the client is engaging in avoidance behavior, ideas will be
generated to facilitate the client’s return to desired activities rather than avoid them (Kendall and Suveg,
2006). This cognitive and behavior reshaping may cause the client greater anxiety initially as he or she is
learning how to deal effectively with anxiety without avoiding it; however, in conjunction with this, anxiety
reducing activities must be taught as well.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pemecahan masalah strategi pengajaran adalah andalan CBT. Selama proses multi-langkah ini, klien adalahmengajarkan cara untuk menantang nya ada pikiran dan perilaku. Ini harus dilakukan secara berurutan danempathetically tidak hanya karena tantangan klien yang ada skema dan perilaku, tetapi terapisharus berhati-hati untuk tidak menambahkan unsur malu karena klien sebelumnya tidak berfungsi dengan cara yangterapis akan mengajar. Dalam pemecahan masalah, diskusi tentang skema saat ini dan brainstorming lebihpikiran produktif akan dieksekusi, dan jika klien tidak terlibat dalam perilaku penghindaran, ide-ide akandihasilkan untuk memfasilitasi klien kembali ke kegiatan-kegiatan yang diinginkan daripada menghindarinya (Kendall dan Suveg,2006). ini kognitif dan perilaku penyusunan kembali dapat menyebabkan klien besar kecemasan awalnya seperti dia atau diabelajar bagaimana untuk menangani secara efektif dengan kecemasan tanpa menghindari hal itu; Namun, dalam hubungannya dengan ini, kecemasanmengurangi kegiatan harus diajarkan juga.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengajaran strategi pemecahan masalah adalah andalan CBT. Selama proses multi-langkah ini, klien
diajarkan bagaimana untuk menantang atau pikirannya yang ada dan perilaku. Hal ini harus dilakukan secara berurutan dan
empati tidak hanya karena menantang skema yang ada klien dan perilaku, tetapi terapis
harus berhati-hati untuk tidak menambahkan unsur rasa malu karena klien sebelumnya tidak berfungsi dalam cara
terapis akan mengajar. Dalam pemecahan masalah, pembahasan skema saat ini dan curah pendapat lebih
pengalaman produktif akan dieksekusi, dan jika klien terlibat dalam perilaku penghindaran, ide-ide akan
dihasilkan untuk memfasilitasi kembalinya klien untuk kegiatan yang diinginkan daripada menghindari mereka (Kendall dan Suveg,
2006 ). Membentuk kembali kognitif dan perilaku ini dapat menyebabkan kecemasan klien yang lebih besar awalnya karena ia adalah
belajar bagaimana untuk secara efektif menangani kecemasan tanpa menghindari itu; Namun, dalam hubungannya dengan ini, kecemasan
kegiatan mengurangi harus diajarkan juga.