An important consideration in this

An important consideration in this regard is that when a particular currency depreciates,
its value decreases across the board; it makes no difference whether a person has lent it or
is keeping it with himself in liquid form. If he lends it by indexing with gold, for example,
in order to avoid a decrease in its value, it would imply that he has drawn benefit from the
loan as the debtor would make good the deficiency in his amount of money while money
kept in his own coffer would lose the value. Drawing this benefit from the loans makes it a
non-Shar¯ı´ah-compliant contract.
The Islamic Fiqh Council of the OIC in its eighth session (21–27th June, 1993) resolved
the following in respect of the impact of inflation on debts:
“The creditor and debtor may agree on the day of settlement – but not before – to the settlement
of the debt in a currency other than the one specified for the debt, provided the rate of exchange
applied is that applicable on the settlement date. Similarly, for debts due in instalments in a specific
currency, the parties may agree on the day of settlement of any instalment, to have it effected, in
full, in a different currency at the prevailing rate of exchange on the date of settlement.    The
two parties to the contract may, at the time of contracting, agree to the settlement of the deferred
cost or salary in a specific currency to be settled in single payment or in instalments in a variety of
currencies or against a given amount of gold, the settlement may also be made as indicated in the
above para. A debt contracted in a specific currency should not be recorded against the debtor in
its counter value in gold or other currencies because such a practice would make it compulsory to
the debtor to settle the debt in gold or the other currency as agreed upon for the settlement”.111

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pertimbangan penting dalam hal ini adalah bahwa ketika terdepresiasi mata uang tertentu,nilainya menurun di papan tulis; tidak ada bedanya Apakah seseorang telah dipinjamkan itu atauadalah menjaga dirinya dalam bentuk cair. Jika ia meminjamkan indeksasi dengan emas, misalnya,untuk menghindari penurunan nilai, ini akan berarti bahwa ia telah menarik keuntungan daripinjaman sebagai debitur akan membuat baik kekurangan dalam nya jumlah uang ketika uangdisimpan dalam nya sendiri peti akan kehilangan nilai. Menggambar manfaat ini dari pinjaman membuatnyaKontrak non-Shar¯ı´ah-compliant.Costumer dari OKI dalam sesi yang kedelapan (21-27 Juni 1993) diselesaikanberikut dengan dampak inflasi pada utang:"Kreditur dan debitur mungkin setuju pada hari penyelesaian- tetapi tidak sebelum-penyelesaianutang dalam mata uang selain yang ditentukan untuk utang, diberikan nilai tukarditerapkan adalah berlaku pada tanggal penyelesaian. Demikian pula, bagi utang karena dalam angsuran di spesifikmata uang, para pihak dapat menyetujui pada hari penyelesaian cicilan apapun, untuk memiliki itu dilakukan, dalampenuh, dalam mata uang yang berbeda pada nilai tukar berlaku pada tanggal ditetapkan. Thedua pihak kontrak mungkin, pada saat kontrak, setuju untuk penyelesaian ditangguhkanbiaya atau gaji dalam mata uang tertentu harus diselesaikan dalam satu pembayaran atau angsuran dalam berbagaimata uang atau terhadap jumlah tertentu emas, pemukiman juga dapat dilakukan seperti ditunjukkan dalamdi atas ayat. Hutang mengontrak dalam mata uang tertentu tidak akan didata terhadap debitur dicounter dengan nilai emas atau mata uang lainnya karena praktik seperti itu akan membuatnya wajib untukdebitur untuk melunasi utang emas atau mata uang lain seperti disepakati untuk penyelesaian".111

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Satu pertimbangan penting dalam hal ini adalah bahwa ketika mata uang tertentu terdepresiasi,
nilainya menurun di seluruh papan; tidak ada bedanya apakah seseorang telah meminjamkan atau
adalah menjaga dengan dirinya dalam bentuk cair. Jika dia meminjamkan dengan mengindeks dengan emas, misalnya,
untuk menghindari penurunan nilai, itu akan berarti bahwa ia telah menarik manfaat dari
pinjaman sebagai debitur akan membuat kekurangan baik dalam jumlah nya uang ketika uang
disimpan di peti sendiri akan kehilangan nilai. Menggambar manfaat ini dari pinjaman membuatnya menjadi
kontrak non-syariah-compliant.
Fikih Islam Dewan OKI di sesi kedelapan (21-27th Juni 1993) diselesaikan
berikut sehubungan dengan dampak inflasi pada hutang:
"The kreditur dan debitur mungkin setuju pada hari penyelesaian - tetapi tidak sebelum - untuk penyelesaian
utang dalam mata uang selain yang ditentukan untuk utang, disediakan kurs
yang digunakan adalah yang berlaku pada tanggal penyelesaian . Demikian pula, untuk utang karena angsuran dalam spesifik
mata uang, para pihak dapat setuju pada hari penyelesaian angsuran apapun, telah itu dilakukan, dalam
penuh, dalam mata uang yang berbeda pada nilai tukar yang berlaku pada tanggal penyelesaian. ? ? ? The
dua pihak untuk kontrak mungkin, pada saat kontrak, setuju untuk penyelesaian tangguhan
biaya atau gaji dalam mata uang tertentu yang harus diselesaikan pembayaran tunggal atau angsuran dalam berbagai
mata uang atau terhadap jumlah tertentu emas, pemukiman juga dapat dilakukan seperti yang ditunjukkan dalam
ayat di atas. Sebuah utang dikontrak dalam mata uang tertentu tidak boleh direkam terhadap debitur di
nilai counter di emas atau mata uang lainnya karena praktik seperti itu akan membuat wajib untuk
debitur untuk melunasi utang dalam emas atau mata uang lainnya seperti yang telah disepakati untuk pemukiman "0,111