in another widely used textbook on

in another widely used textbook on computer integration, Roblyer (2003)
vigorously defended the selective use of what she referred to as directed, constructivist, and combined approaches in integrating technology into curriculum planning. For example, she recommended that “when the absence of
prerequisite skills presents a barrier to higher level learning or to passing tests, directed instruction usually is the most efficient way of providing them” (p. 73). on the other hand, “Resources such as logo, problem-solving courseware,and multimedia applications often are considered ideal environments for constructivist activities that get students to think about how they think” (p. 73). in short, there is a widespread consensus that, when instructors are considering ways to facilitate learning with media, an eclectic approach can provide a varied menu of appropriate materials, methods, and activities.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

dalam buku lain yang banyak digunakan pada komputer integrasi, Roblyer (2003)penuh semangat membela selektif penggunaan apa yang dia disebut sebagai diarahkan, konstruktivis, dan gabungan pendekatan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum perencanaan. Sebagai contoh, ia direkomendasikan bahwa "ketika tidak adanyaprasyarat keterampilan menyajikan sebuah penghalang untuk belajar tingkat yang lebih tinggi atau untuk melewati tes, diarahkan instruksi biasanya adalah cara yang paling efisien memberikan mereka"(p. 73). di sisi lain, "sumber daya seperti logo, courseware pemecahan masalah, dan aplikasi multimedia sering dianggap sebagai lingkungan yang ideal untuk kegiatan konstruktivis yang mendapatkan siswa untuk berpikir tentang bagaimana mereka berpikir" (p. 73). Singkatnya, ada konsensus luas bahwa, ketika instruktur sedang mempertimbangkan cara untuk memfasilitasi belajar dengan media, pendekatan eklektik dapat menyediakan menu yang bervariasi sesuai bahan, metode, dan kegiatan.