A high level of Conscientiousness m

A high level of Conscientiousness may have also led to increased social risks to the extent that others could free-ride or exploit outcomes resulting from planning and organization by the individual in question (e.g., food stores). In environments where expending energy in long-term planning and attention to detail were necessary to maximize gains, people high in Conscientiousness should have prospered. However, in environments where long-term planning did not yield any additional benefits, people low in Conscientiousness would have had an adaptive advantage because they would not have expended unnecessary energy or time on such endeavors and would have instead maximized immediate gains without longer-term associated costs. These trade-offs were presumably balanced across ecological niches (Penke et al., 2007), and this is why we see variation in this trait across people. We call this variation personality.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tingkat tinggi membangun kesadaran mungkin telah juga menyebabkan peningkatan risiko sosial sejauh bahwa orang lain bisa bebas naik atau mengeksploitasi hasil yang dihasilkan dari perencanaan dan organisasi oleh individu bersangkutan (misalnya, makanan toko). Dalam lingkungan di mana pengeluaran energi dalam jangka panjang perencanaan dan perhatian terhadap detail yang diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan, orang-orang yang tinggi dalam membangun kesadaran harus memiliki makmur. Namun, dalam lingkungan dimana perencanaan jangka panjang tidak menghasilkan manfaat tambahan, orang-orang yang rendah membangun kesadaran akan mempunyai keuntungan adaptif karena mereka tidak memiliki dikeluarkan energi yang tidak perlu atau waktu pada usaha tersebut dan akan sebaliknya telah memaksimalkan keuntungan langsung tanpa biaya jangka panjang yang terkait. Ini trade-off yang agaknya seimbang di ekologis ceruk (Penke et al., 2007), dan inilah sebabnya mengapa kita melihat variasi dalam sifat ini di seluruh orang. Kita menyebut variasi kepribadian ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tingkat tinggi Conscientiousness mungkin juga menyebabkan peningkatan risiko sosial sejauh bahwa orang lain bisa membebaskan-naik atau mengeksploitasi hasil yang dihasilkan dari perencanaan dan organisasi dengan individu yang bersangkutan (misalnya, toko makanan). Dalam lingkungan di mana pengeluaran energi dalam perencanaan dan perhatian terhadap detail jangka panjang yang diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan, orang tinggi di Conscientiousness seharusnya makmur. Namun, dalam lingkungan di mana perencanaan jangka panjang tidak menghasilkan manfaat tambahan, orang yang rendah di Conscientiousness akan memiliki keuntungan adaptif karena mereka tidak akan dikeluarkan energi atau waktu yang tidak perlu pada usaha tersebut dan akan gantinya dimaksimalkan keuntungan langsung tanpa jangka panjang biaya yang terkait. Trade-off yang mungkin seimbang di relung ekologi (Penke et al., 2007), dan ini adalah mengapa kita melihat variasi dalam sifat ini di orang. Kami menyebutnya kepribadian variasi ini.