Effectiveness of student counsellin

Effectiveness of student counselling
The effectiveness of student counselling is demonstrated both by the pre/post
effect sizes and the rate of reliable and clinical improvement. The single sample
pre- to post-therapy effect sizes for the client completed CORE-OM for all seven
services were high, ranging from 1.35 and 2.04. Furthermore, using Jacobson and
Truax’s (1991) reliable and clinical change calculations, approximately half (56%
or 49% dependant upon cut-off used) of all clients made reliable and clinical
improvement and nearly three quarters (71%) made reliable improvement. These
figures compare favourably with the data available for both student counselling
and NHS psychotherapy services. Previous studies of practice-based effectiveness
of student counselling (see Connell et al., 2006) have shown single sample pre- to
post-therapy effect sizes of between 0.33 and 0.78 for psychodynamic therapy
(Michel, Krapeau, & Despland, 2003); 1.5 for short-term psychodynamic therapy
(Rickinson, 1997); and 1.0 for routine short-term therapy (Vonk & Thyer, 1999).
Additionally, examination of the effectiveness of practice-based NHS psychotherapy
services using the CORE-OM has reported effect sizes of 1.36 (Stiles,
Barkham, Twigg, Mellor-Clark, & Cooper, 2006) and reliable and clinical
improvement rates of between 54% and 58% using cut-off values of 11.9/12.9
and reliable improvement between 72% and 78% (Evans, Connell, Barkham,
Marshall, & Mellor-Clark, 2003; Mellor-Clark, Connell, Barkham, & Cummins,
2001; Mullin, Barkham, Mothersole, Bewick, & Kinder, 2006). There is little
difference, therefore, between the pre- to post-therapy effect or the rate of clients
making reliable and clinical improvement between student counselling and NHS
psychotherapy services, thus showing the two types of service to be equally
effective.
It is possible to make these direct comparisons with NHS psychotherapy
services first because the same outcome measure, the CORE-OM, has been used in
both types of service, and also because the same parameters for the calculation of
reliable and clinical improvement have been employed. Additionally, both this and
practice-based NHS studies have the same problem surrounding missing data. For
the current study post-therapy CORE-OM outcome measures were available for
38% of the total sample, ranging between 28% and 63% for the seven services. This
compares with averages of 38% (Evans et al., 2003) and 37% (Mullin et al., 2006)
for NHS primary care counselling services. What this means is that outcome data
are available for only just over a third of the total sample with a bias towards

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Efektivitas mahasiswa konselingEfektivitas konseling mahasiswa ditunjukkan baik oleh prabayar dan pascaukuran efek dan laju peningkatan handal dan klinis. Satu contohpra-untuk efek pasca terapi ukuran klien selesai inti-OM untuk semua tujuhLayanan yang tinggi, mulai dari 1,35 dan 2.04. Selain itu, menggunakan Jacobson danTruax's (1991) dapat diandalkan dan klinis perubahan perhitungan, sekitar setengah (56%atau 49% tergantung pada cut-off digunakan) dari semua klien yang dapat diandalkan dan klinisperbaikan dan hampir tiga perempat (71%) membuat perbaikan yang dapat diandalkan. Iniangka setara dengan data yang tersedia untuk kedua mahasiswa konselingdan NHS psikoterapi layanan. Studi sebelumnya efektivitas berbasis prakteksiswa konseling (Lihat Connell et al., 2006) telah menunjukkan satu contoh pra-untukukuran efek pasca terapi antara 0.33 dan 0.78 untuk terapi psikodinamik(Michel, Krapeau, & Despland, 2003); 1.5 untuk terapi psikodinamik jangka pendek(Rickinson, 1997); dan 1.0 untuk rutin terapi jangka pendek (Vonk & Thyer, 1999).Selain itu, pemeriksaan efektivitas berbasis praktik NHS psikoterapiLayanan menggunakan inti-OM telah melaporkan efek ukuran 1,36 (Stiles,Barkham, Twigg, Mellor-Clark, & Cooper, 2006) dan dapat diandalkan dan klinispeningkatan tingkat antara 54% dan 58% menggunakan cut-off nilai-nilai 11.9/12.9dan perbaikan yang dapat diandalkan antara 72% dan 78% (Evans, Connell, Barkham,Marshall, & Mellor-Clark, 2003; Mellor-Clark, Connell, Barkham, & Cummins,tahun 2001; Mullin, Barkham, Mothersole, Bewick, & ramah, 2006). Ada sedikitperbedaan, oleh karena itu, antara pra-pasca terapi efek atau tingkat klienmembuat perbaikan yang dapat diandalkan dan klinis antara mahasiswa konseling dan NHSLayanan psikoterapi, justru memperlihatkan dua jenis layanan harus samaefektif.Hal ini dimungkinkan untuk membuat perbandingan ini langsung dengan NHS psikoterapiLayanan pertama karena ukuran hasil yang sama, inti-OM, telah digunakan dalamkedua jenis layanan, dan juga karena parameter yang sama untuk perhitunganperbaikan yang dapat diandalkan dan klinis telah digunakan. Selain itu, kedua ini danBerdasarkan praktek NHS studi memiliki masalah yang sama sekitar data yang hilang. Untuksaat ini studi pasca terapi inti-OM hasil langkah-langkah yang tersedia untuk38% dari jumlah sampel, berkisar antara 28% dan 63% untuk layanan tujuh. Inidibandingkan dengan rata-rata 38% (Evans et al., 2003) dan 37% (Mullin et al., 2006)untuk perawatan primer NHS layanan konseling. Apa artinya adalah bahwa hasil datatersedia untuk hanya lebih dari sepertiga dari jumlah sampel dengan bias terhadap

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Efektivitas mahasiswa konseling
Efektivitas konseling siswa ditunjukkan baik oleh pre / post
efek ukuran dan tingkat perbaikan yang handal dan klinis. Sampel tunggal
pra untuk ukuran efek pasca-terapi untuk klien menyelesaikan CORE-OM untuk semua tujuh
layanan yang tinggi, mulai dari 1,35 dan 2,04. Selanjutnya, dengan menggunakan Jacobson dan
perhitungan (1991) perubahan yang handal dan klinis Truax ini, sekitar setengah (56%
atau tergantung pada cut-off digunakan 49%) dari semua klien membuat handal dan klinis
peningkatan dan hampir tiga perempat (71%) membuat perbaikan handal. Ini
angka menguntungkan dibandingkan dengan data yang tersedia untuk kedua konseling siswa
dan jasa psikoterapi NHS. Penelitian sebelumnya efektivitas berbasis praktek
konseling siswa (lihat Connell et al, 2006.) Telah menunjukkan satu sampel pra ke
pasca-terapi efek ukuran antara 0,33 dan 0,78 untuk terapi psikodinamik
(Michel, Krapeau, & Despland, 2003); 1,5 untuk terapi psikodinamik jangka pendek
(Rickinson, 1997); dan 1,0 untuk terapi jangka pendek rutin (Vonk & Thyer, 1999).
Selain itu, pemeriksaan efektivitas psikoterapi NHS berbasis praktek
efek ukuran layanan menggunakan CORE-OM telah dilaporkan 1,36 (Stiles,
Barkham, Twigg, Mellor-Clark , & Cooper, 2006) dan dapat diandalkan dan klinis
tingkat peningkatan antara 54% dan 58% menggunakan cut-off nilai 11,9 / 12,9
dan perbaikan handal antara 72% dan 78% (Evans, Connell, Barkham,
Marshall, & Mellor-Clark 2003; Mellor-Clark, Connell, Barkham, & Cummins,
2001; Mullin, Barkham, Mothersole, Bewick, & Kinder, 2006). Ada sedikit
perbedaan, oleh karena itu, antara pra pasca-terapi efek atau tingkat klien
membuat perbaikan yang handal dan klinis antara konseling siswa dan NHS
layanan psikoterapi, sehingga menunjukkan dua jenis layanan untuk sama-sama
efektif.
Hal ini dimungkinkan untuk membuat perbandingan-perbandingan langsung dengan psikoterapi NHS
layanan pertama karena ukuran hasil yang sama, CORE-OM, telah digunakan dalam
kedua jenis layanan, dan juga karena parameter yang sama untuk perhitungan
perbaikan handal dan klinis telah digunakan. Selain itu, kedua ini dan
berbasis praktek penelitian NHS memiliki masalah yang sama sekitar data yang hilang. Untuk
saat ini studi pasca-terapi CORE-OM ukuran hasil yang tersedia untuk
38% dari total sampel, berkisar antara 28% dan 63% untuk tujuh layanan. Ini
membandingkan dengan rata-rata dari 38% (Evans et al., 2003) dan 37% (Mullin et al., 2006)
untuk NHS layanan konseling perawatan primer. Apakah ini berarti bahwa data hasil
tersedia untuk hanya lebih dari sepertiga dari total sampel dengan bias terhadap