My Darling Princess,I vividly remem

My Darling Princess,

I vividly remember the day I laid my eyes on you for the very first time.

You were not exactly attractive when we first met; you had mucus and blood all over your body. But I do remember that I had a good thought; I had never seen a more beautiful girl. I was there to receive you when you came into this world.

That was nearly 30 years ago.

The memories of the times we spent together as you grew from a little baby uttering “dad-dad”, to taking your first step, going to pre-school, graduating from the university, dating and finally tying the knot; they are still fresh in my mind.

I am proud to be your father.

That is not to say that we did not have any difficult times throughout your growing years. In fact, there were as many of those as we had the pleasure of being family. Such is life, the sky will never be always blue and thunderstorms are part of the ecological design. But most importantly, together we braved those storms. While we got ourselves drenched, we did our utmost to come out of each of those storms well. I am glad we are still enjoying the sunshine days, which have become the rule rather than the exception.

As a first time father, I did my best to care for you, teach and guide you along life’s paths. I made many mistakes because you were the guinea pig. But then, you were a fine specimen and I did not have to deviate too much from the many books I read about parenting. Still, I had to gingerly wade through those years of teaching to put the values I considered important into your heart.

As soon as you had enough vocabulary to use, you asked endless streams of questions about why things were what they were and I tried to answer each and every one of them. Now, I am the one asking you the “whys”… and you have been patient with your answers. Never once have you not wanted to teach me something I had yet to learn of this new world.

A parenting book I read in your early years said that girls would grow up confident and possess self-respect if their father showed them love constantly. For that reason, I dated you often to let you know that you were so loved that you need not look for love elsewhere, until it was time for you to find the right man for your life.

One day, you came home from school crying uncontrollably because you found out that you could not get into the triple Science class for Secondary 3. Your hopes of becoming a doctor were dashed. I remember being there with you. My heart broke seeing your misery, and I decided to see your principal. I humbled myself and was prepared to “beg” her to reconsider the decision. I told her how much you wanted to be in the triple Science class because of your ambition to be a doctor. She looked me in the eye and said, “Since I can see how much you and the family support her, I will make an exception. That class shall have 41 students instead of 40.”

I am so glad that you did not disappoint your principal or me – you were one of the top students for your O-Level exams. Though you did not go on to become a doctor, you did well in your Life Science studies.

We were close, so close that there was once a sales lady came up to us as we were walking with your hands on my arm, and asked if we wanted to consider buying a wedding photography package. You were only sixteen … I must have really looked young for her to mistake me for your boyfriend.

I remember the time when I used your graduation from JC as an excuse to buy you a ring to put on your middle finger. You suspected that I had another motive besides just celebrating your graduation. You were right. I specifically told you that as long as the ring remained on your middle finger, you had to stay chaste and keep yourself pure for your future husband on your wedding night.

A few years later when you were seriously dating, I reminded you to be virtuous and you “rebuked” me saying, “Dad, have some trust in yourself. You have taught me all those values over the years, surely I will keep them.”

Three years ago, I pondered over the implications of answering the question, “Who gives this woman to be married?” that would be asked of me at your wedding. To put my hand up and answer, “I” meant giving up my rights over you. As soon as I gave my permission and blessing, you would become a wife to the man you have chosen. You would no longer be addressed as Miss Chan, but Mrs Goh.

It also meant that as much as you would continue to love me, from that moment on, you had to give your first love to my son-in-law. And we wouldn’t see each other daily because you had to move to your own house.

I struggled. But I did the right thing. I raised my hand and said, “I give her to be married.”

Finally my darling princess has become someone’s wife, and a daughter-in-law of his parents. I am so proud that your parents-in-law speak fondly of you as you pour your love on them and your husband. In that, I felt that I have left a worthy legacy.

During the years of “father bringing up child and child bringing up father”, we made many mistakes. You could not understand why I had to ground you or insist that you be home before a certain time at night. You argued but lost each time, you disagreed and cried and yet you abided by my rules. But finally, you understood. I am so glad that we learned to say sorry to each other and moved on to better days after.

Darling princess, continue to love and let love rule your speech, action and life. Be that noble and capable wife described in Proverbs 31.

I love you, always!

Dad

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Putri Darling saya,Aku ingat jelas hari aku meletakkan mata pada Anda untuk pertama kalinya.Kau tidak benar-benar menarik ketika kita pertama kali bertemu; Anda memiliki lendir dan darah seluruh tubuh Anda. Tapi aku ingat bahwa aku punya pikiran baik; Aku belum pernah melihat seorang gadis yang lebih indah. Aku ada di sana untuk menerima Anda ketika Anda datang ke dunia ini.Itu hampir 30 tahun yang lalu.Kenangan masa kami habiskan bersama sebagai Anda tumbuh dari kecil bayi uttering "ayah-ayah", untuk mengambil langkah pertama Anda, pergi ke pra-sekolah, lulus dari Universitas, Kencan, dan akhirnya mengikat simpul; mereka masih segar dalam pikiran saya.Saya bangga menjadi Bapamu.Itu adalah bukan untuk mengatakan bahwa kita tidak memiliki apapun sulit selama tahun-tahun pertumbuhan Anda. Bahkan, ada sebanyak yang kita punya kesenangan menjadi keluarga. Itulah hidup, langit tidak akan selalu biru dan badai adalah bagian dari desain ekologis. Tapi yang paling penting, bersama-sama kita menerjang badai tersebut. Sementara kami mendapat diri basah kuyup, kami melakukan terbaik untuk keluar dari setiap badai yang baik. Aku senang kita masih menikmati hari-hari sinar matahari, yang telah menjadi aturan daripada pengecualian.Sebagai seorang ayah waktu pertama, saya melakukan yang terbaik untuk merawat Anda, mengajar dan membimbing Anda sepanjang jalan kehidupan. Saya membuat banyak kesalahan karena kau babi guinea. Tapi kemudian, kau spesimen baik-baik saja dan aku tidak punya untuk menyimpang terlalu jauh dari banyak buku yang saya baca tentang orangtua. Namun, saya harus hati-hati menyeberang melalui tahun-tahun mengajar untuk menempatkan nilai-nilai yang dianggap penting ke dalam hatimu.Segera setelah Anda memiliki cukup Kosakata untuk menggunakan, Anda diminta sungai tak berujung pertanyaan tentang mengapa hal-hal apa yang mereka itu dan saya mencoba untuk menjawab setiap satu dari mereka. Sekarang, saya adalah salah satu yang meminta Anda "Mengapa"... dan Anda telah pasien dengan jawaban Anda. Pernah Anda tidak ingin mengajari saya sesuatu namun saya harus belajar tentang dunia baru ini.Sebuah buku orangtua yang saya baca di tahun-tahun awal Anda mengatakan bahwa gadis-gadis akan tumbuh percaya diri dan memiliki harga diri jika ayah mereka menunjukkan mereka cinta terus-menerus. Untuk alasan itu, saya tanggal Anda sering untuk membiarkan Anda tahu bahwa kau begitu dicintai bahwa Anda tidak perlu melihat untuk cinta di tempat lain, sampai tiba waktunya bagi Anda untuk menemukan pria yang tepat untuk hidup Anda.Suatu hari, Anda datang pulang dari sekolah menangis tak terkendali karena Anda menemukan bahwa Anda tidak bisa mendapatkan ke dalam kelas sains triple sekunder 3. Harapan Anda menjadi seorang dokter berlari. Aku ingat berada di sana dengan Anda. Hatiku patah melihat penderitaan Anda, dan saya memutuskan untuk melihat kepala Anda. Saya merendahkan diri dan siap untuk "Mohon" dia untuk mempertimbangkan kembali keputusan. Aku mengatakan padanya betapa Anda ingin menjadi kelas IPA triple karena ambisi untuk menjadi seorang dokter. Dia menatap mata dan berkata, "karena saya dapat melihat berapa banyak Anda dan keluarga mendukungnya, aku akan membuat pengecualian. Kelas akan memiliki 41 siswa daripada 40."Saya sangat senang bahwa Anda tidak mengecewakan utama Anda atau saya-Anda adalah salah satu siswa untuk ujian O-Level Anda. Meskipun Anda tidak pergi untuk menjadi dokter, Anda lakukan baik dalam studi ilmu kehidupan Anda.Kami sangat dekat, begitu dekat Alkisah penjualan wanita datang kepada kita saat kita berjalan dengan tangan Anda di lengan saya, dan bertanya apakah kami ingin untuk mempertimbangkan membeli fotografi pernikahan paket. Kau hanya enam belas... Aku pasti benar-benar terlihat muda baginya untuk kesalahan saya untuk pacar Anda.Aku ingat saat ketika aku digunakan Anda lulus dari JC sebagai alasan untuk membeli sebuah cincin untuk meletakkan jari tengah. Anda menduga bahwa aku punya motif lain selain hanya merayakan Anda lulus. Kau benar. Saya secara khusus mengatakan kepada Anda bahwa selama sebagai cincin tetap pada jari tengah Anda, Anda harus tetap Suci dan menjaga diri murni untuk suami Anda masa depan pada malam pernikahan Anda.Beberapa tahun kemudian, ketika Anda serius adalah kencan, saya mengingatkan Anda untuk menjadi orang baik dan Anda "ditegur" Aku berkata, "ayah, memiliki beberapa kepercayaan diri. Anda telah mengajarkan saya semua nilai-nilai tersebut selama bertahun-tahun, tapi aku akan menyimpannya."Tiga tahun lalu, saya merenungkan selama implikasi dari menjawab pertanyaan, "Yang memberikan perempuan ini akan menikah?" yang akan diminta saya pada pernikahan Anda. Untuk mengangkat tangan dan menjawab, "Aku" berarti memberikan hak-hak saya atas Anda. Segera setelah saya memberi saya izin dan berkat, Anda akan menjadi istri orang yang telah Anda pilih. Anda tidak lagi akan ditujukan sebagai gravure, tetapi Mrs Goh.Itu juga berarti bahwa sebanyak yang Anda akan terus mencintai saya, sejak saat itu pada, Anda harus memberikan cinta pertama Anda kepada menantu saya. Dan kita tidak akan melihat satu sama lain setiap hari karena Anda harus pindah ke rumah Anda sendiri.Aku berjuang. Tapi aku melakukan hal yang benar. Aku mengangkat tanganku dan berkata, "Aku memberikan dia akan menikah."Akhirnya putri saya sayang telah menjadi istri seseorang, dan menantu dari orang tuanya. Aku sangat bangga bahwa Anda orangtua-di-hukum berbicara sayang Anda seperti yang Anda curahkan kasih-Mu pada mereka dan suami Anda. Dalam hal itu, aku merasa bahwa aku telah meninggalkan yang layak warisan.Selama tahun-tahun "Bapa membesarkan anak dan anak membesarkan Bapa", kami membuat banyak kesalahan. Anda tidak bisa mengerti mengapa aku harus tanah Anda atau bersikeras bahwa Anda akan rumah sebelum waktu tertentu di malam hari. Anda berpendapat, tetapi hilang setiap kali, yang Anda tidak setuju dan menangis dan belum Anda geran aturan saya. Tapi akhirnya, Anda mengerti. Saya sangat senang bahwa kita belajar untuk mengucapkan Maaf satu sama lain dan pindah ke hari setelah yang lebih baik.Sayang putri, terus cinta dan biarkan aturan cinta pidato, tindakan dan kehidupan Anda. Istri yang mulia dan mampu digambarkan dalam Amsal 31.Aku cinta padamu, selalu!Ayah