The Taj stands on a raised, square

The Taj stands on a raised, square platform (186 x 186 feet) with its four corners truncated, forming an unequal octagon. The architectural design uses the interlocking arabesque concept, in which each element stands on its own and perfectly integrates with the main structure. It uses the principles of self-replicating geometry and a symmetry of architectural elements.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Taj berdiri pada platform dibangkitkan, persegi (186 x 186 kaki) dengan keempat sudutnya terpotong, membentuk sebuah segi delapan yang tidak seimbang. Desain arsitektur menggunakan konsep arabesque interlocking, di mana setiap elemen berdiri sendiri dan sempurna terintegrasi dengan struktur utama. Menggunakan prinsip-prinsip Self-replikasi geometri dan simetri dari unsur-unsur arsitektur.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

The Taj berdiri di mengangkat, platform persegi (186 x 186 kaki) dengan empat sudutnya dipotong, membentuk segi delapan yang tidak setara. Desain arsitektur menggunakan konsep arabesque interlocking, di mana setiap elemen berdiri sendiri dan sangat terintegrasi dengan struktur utama. Ia menggunakan prinsip-prinsip geometri mereplikasi diri dan simetri elemen arsitektur.