As time passed, more and more peopl

As time passed, more and more people were deemed unqualified, dulling the atmosphere of the training field. Those that didn’t pass showed a long face when they were rejected but when they saw others also not pass, a slight smile would creep onto their faces.

Sitting on the ground, Xiao Yan continued to observe the examination; over a hundred of examinee but only two people were like Xiao Mei and got 8 Duan Qi and nobody achieved 9 Duan Qi let alone becoming a Dou Zhe, of course it’s with Xun Er excluded.

On the field, the number of examinees slowly dwindled and finally there were only Xiao Yan and several people left.

Soon, a bleak young examinee stood up and went up even though he knew that he had no chance of qualifying.

For the last dozen or so examinees, everybody knew that these people were at the bottom of the clan and if not for fair examinations, it was probably that these people would have been disqualified without ever testing.

“Xiao Yan!”

Standing next to the stone pillar below, the operator announced the name with difficulty.

“Xiao Yan-ge ge, it’s your turn…” Xun Er said gently, her soft small hands lightly holding Xiao Yan’s hand.

Slightly raising his head, Xiao Yan opened his eyes and scanned the training field. He couldn’t help but snicker when he saw the gazes filled with expectations of his failure!

Slowly standing up, Xiao Yan turned his head toward the high platform and grinned at Xiao Zhan.

Looking at his son coming forward while smiling toward him, Xiao Zhan cheerfully nodded his head while one hand brought a teacup forward and smoothly laid back on his chair.

Silently inhaling, Xiao Yan confidently walked toward the stone pillar; his eyes shined a strange light that made the laughing clan members widen their eyes.

Under complex gazes, Xiao Yan finally got to the black monument.

Looking at the black-clothed youth in front of him, the examiner sighed internally. That year, when Xiao Yan created a miracle, he was the first one to witness it but he was also the witness of the sad steps of the genius 3 years after that bright shine. If today’s miracle doesn’t happen, this would also be the last time this youth gets examined.

On the training ground, the intense gazes focused on Xiao Yan whose chest slowly rose as he brought his hand forward and rested it upon the cold, hard, stone pillar.

At this moment, everybody focused their gaze upon the monument. They all knew that this was the last time they would ever see the genius who once shocked all of Wu Tan City in a Dou Qi examination.

The stone monument went silent for a moment before bright light blazed out!

Upon the stone monument were bright yellow words, making all the hearts in the field stop for a moment.

“Dou Zi Li…7 Duan!”

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seiring waktu berlalu, semakin banyak orang yang dianggap tidak memenuhi syarat, menumpulkan suasana bidang pelatihan. . Mereka yang tidak lulus menunjukkan wajah panjang ketika mereka ditolak, tetapi ketika mereka melihat orang lain juga tidak lulus, sedikit senyum akan merayap ke wajah mereka duduk di tanah, Xiao Yan terus mengamati pemeriksaan; lebih dari seratus dari ujian tetapi hanya dua orang yang seperti Xiao Mei dan mendapat 8 Duan Qi dan tidak ada yang mencapai 9 Duan Qi apalagi menjadi Dou Zhe, tentu saja itu dengan Xun Er dikecualikan. Di lapangan, jumlah peserta ujian perlahan menyusut dan akhirnya hanya ada Xiao Yan dan beberapa orang kiri. Segera, terperiksa muda suram berdiri dan naik meskipun ia tahu bahwa ia tidak punya kesempatan lolos. Untuk terakhir selusin peserta ujian, semua orang tahu bahwa orang-orang ini di bawah klan dan jika tidak untuk pemeriksaan yang adil, itu mungkin bahwa orang-orang ini akan telah didiskualifikasi tanpa pernah menguji. "Xiao Yan!" Berdiri di samping batu pilar bawah, operator mengumumkan nama dengan kesulitan. "Xiao Yan- ge ge, giliran Anda ... "Xun Er berkata dengan lembut, tangan kecil yang lembut ringan memegang tangan Xiao Yan. Sedikit mengangkat kepalanya, Xiao Yan membuka matanya dan dipindai bidang pelatihan. Dia tidak bisa membantu tetapi kekek ketika melihat tatapan penuh dengan harapan kegagalannya! Perlahan berdiri, Xiao Yan menoleh ke arah platform tinggi dan menyeringai Xiao Zhan. Melihat anaknya datang ke depan sambil tersenyum ke arahnya, Xiao Zhan riang mengangguk sementara satu tangan membawa cangkir teh ke depan dan lancar meletakkan kembali di kursinya. Diam-diam menghirup, Xiao Yan percaya diri berjalan menuju pilar batu; matanya bersinar cahaya aneh yang membuat para anggota klan tertawa memperluas mata mereka. Di bawah tatapan kompleks, Xiao Yan akhirnya sampai ke monumen hitam. Melihat pemuda hitam berpakaian di depannya, pemeriksa mendesah internal. Tahun itu, ketika Xiao Yan menciptakan keajaiban, ia adalah orang pertama yang menyaksikan itu tapi dia juga saksi dari langkah-langkah sedih jenius 3 tahun setelah itu bersinar terang. Jika mukjizat hari ini tidak terjadi, ini juga akan menjadi yang terakhir kalinya pemuda ini akan diperiksa. Di tempat latihan, tatapan intens difokuskan pada Xiao Yan yang dada perlahan naik sambil membawa tangannya ke depan dan beristirahat itu pada dingin, keras , tiang batu. pada saat ini, semua orang terfokus pandangan mereka pada monumen. Mereka semua tahu bahwa ini adalah terakhir kali mereka akan pernah melihat jenius yang pernah terkejut semua Wu Tan Kota dalam pemeriksaan Dou Qi. Monumen batu terdiam sejenak sebelum cahaya terang menyala keluar! Setelah monumen batu kuning cerah kata, membuat semua hati di halte bidang sejenak. "Dou Zi Li ... 7 Duan!"