This document provides a summary of

This document provides a summary of the evidence and recommendations for the use of LF-LAM
for the diagnosis and screening of active tuberculosis in people living with HIV.
The objectives of this policy guidance are:
•  To assess the available data on the accuracy (sensitivity and specificity) of lateral flow urine
lipoarabinomannan assay (LF-LAM) for screening and diagnosis1
of active TB in HIV-infected
adults, at different thresholds for test positivity, as a replacement or in combination with other
diagnostic tools.
•  To assess the available data on the accuracy (sensitivity and specificity) of lateral flow urine
lipoarabinomannan assay (LF-LAM) for diagnosis of active TB in HIV-infected children.
•  To assess data related to patient outcomes, both the association of LAM positivity and patient
outcomes and the impact of LAM implementation on patient outcomes in HIV-infected patients,
as a replacement or in combination with other diagnostic tools.
•  To assess available data on the cost, and cost-effectiveness of LAM implementation for TB
diagnosis or screening of active tuberculosis in people living with HIV compared with sputum
microscopy or Xpert MTB/RIF.
•  To develop WHO policy recommendations for the appropriate use of LF-LAM for the diagnosis
and screening of active tuberculosis in people living with HIV.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dokumen ini memberikan ringkasan dari bukti dan rekomendasi untuk penggunaan LF-LAM
untuk diagnosis dan skrining TB aktif pada orang yang hidup dengan HIV.
Tujuan dari panduan kebijakan ini adalah:
• Untuk menilai data yang tersedia pada akurasi (sensitivitas dan spesifisitas) dari aliran lateral urine
lipoarabinomannan assay (LF-LAM) untuk skrining dan diagnosis1
TB aktif di terinfeksi HIV
dewasa, di bawah yang berbeda untuk tes positif, sebagai pengganti atau dalam kombinasi dengan lainnya
alat diagnostik.
• untuk menilai tersedia Data pada keakuratan (sensitivitas dan spesifisitas) dari aliran lateral urine
assay lipoarabinomannan (LF-LAM) untuk diagnosis TB aktif pada anak yang terinfeksi HIV.
• untuk menilai data yang terkait dengan hasil pasien, baik asosiasi LAM positif dan pasien
hasil dan dampak implementasi LAM pada hasil pasien pada pasien yang terinfeksi HIV,
sebagai pengganti atau dalam kombinasi dengan alat diagnostik lainnya.
• untuk menilai data yang tersedia pada biaya, dan biaya-efektivitas pelaksanaan LAM untuk TB
diagnosis atau skrining TB aktif dalam orang yang hidup dengan HIV dibandingkan dengan sputum
mikroskop atau Xpert MTB / RIF.
• untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan WHO untuk penggunaan yang tepat dari LF-LAM untuk diagnosis
dan skrining TB aktif pada orang yang hidup dengan HIV.