7. Revenue frauds are probably most

7. Revenue frauds are probably most common because they are the easiest to perpetrate; they simply require recording a journal entry debiting Accounts Receivable and crediting Revenues and you have increased assets, revenues, and income. Even better, if the fraud is not caught in the current period, the fictitious revenues are closed out and do not appear in the next period. Inventory and cost of goods sold frauds are also common because they are also easy to perpetrate. All a fraud perpetrator has to do is overstate ending inventory and both assets and income are overstated. The problem, however, is that because the overstated ending inventory becomes the beginning inventory of the next period, the fraud perpetrator has an even bigger concealment headache the next period.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

7. pendapatan penipuan mungkin paling umum karena mereka adalah yang termudah untuk memperbuat; mereka hanya memerlukan rekaman entri jurnal pendebetan piutang dan penambahan pendapatan dan Anda telah meningkatkan aset, pendapatan dan pendapatan. Bahkan lebih baik, jika penipuan tidak terperangkap dalam periode saat ini, pendapatan fiktif ditutup dan tidak muncul dalam periode berikutnya. Persediaan dan harga pokok penjualan penipuan yang juga umum karena mereka juga mudah untuk memperbuat. Semua pelaku penipuan harus lakukan adalah melebih-lebihkan berakhir persediaan dan aset dan pendapatan yang dilebih-lebihkan. Masalahnya, bagaimanapun, adalah bahwa karena mengarahkan persediaan berakhir menjadi inventaris awal periode berikutnya, pelaku penipuan memiliki sakit kepala penyembunyian bahkan lebih besar periode berikutnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

7. penipuan Pendapatan mungkin yang paling umum karena mereka adalah yang paling mudah untuk memperbuat; mereka hanya membutuhkan merekam jurnal mendebet Piutang dan mengkredit Pendapatan dan Anda telah meningkatkan aset, pendapatan, dan laba. Bahkan lebih baik, jika penipuan tidak tertangkap pada periode saat ini, pendapatan fiktif ditutup dan tidak muncul dalam periode berikutnya. Persediaan dan harga pokok penjualan penipuan juga umum karena mereka juga mudah untuk memperbuat. Semua pelaku penipuan harus lakukan adalah melebih-lebihkan persediaan akhir dan kedua aset dan pendapatan yang dibesar-besarkan. Masalahnya, bagaimanapun, adalah bahwa karena persediaan akhir yang berlebihan menjadi persediaan awal periode berikutnya, pelaku penipuan memiliki penyembunyian sakit kepala yang lebih besar pada periode berikutnya.