Bullying starts at home (Patterson, 1982, 1986). Children learn to be  terjemahan - Bullying starts at home (Patterson, 1982, 1986). Children learn to be  Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Bullying starts at home (Patterson,

Bullying starts at home (Patterson, 1982, 1986). Children learn to be aggressive towards others, especially those who are less powerful than them, by watching the daily interactions of their family members. Parents who are stressed because of financial or other marital/personal problems tend to have poor communication with their children, to be hostile or distant and to use extreme practices in their attempt to enforce
discipline. Research shows that parenting techniques, particularly harsh and inconsistent punishment, often lead to child aggression (Loeber & Stouthamer-Loeber,
1986). Victimization is also related to family characteristics. There is evidence
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Bullying dimulai di rumah (Patterson, 1982, 1986). Anak-anak belajar untuk menjadi agresif terhadap orang lain, terutama mereka yang kurang kuat daripada mereka, dengan menonton interaksi sehari-hari anggota keluarga mereka. Orangtua yang stres karena financial atau masalah-masalah perkawinan/pribadi lainnya cenderung memiliki komunikasi yang buruk dengan anak-anak mereka, untuk menjadi bermusuhan atau jauh dan menggunakan praktek-praktek yang ekstrim dalam upaya mereka untuk menegakkandisiplin. Penelitian menunjukkan bahwa teknik pengasuhan, sangat keras dan tidak konsisten hukuman, sering menyebabkan anak agresi (Loeber & Stouthamer-Loeber,1986). korban juga terkait dengan karakteristik keluarga. Ada bukti
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Bullying dimulai dari rumah (Patterson, 1982, 1986). Anak-anak belajar untuk menjadi agresif terhadap orang lain, terutama mereka yang kurang kuat dari mereka, dengan mengamati interaksi sehari-hari anggota keluarga mereka. Orang tua yang stres karena keuangan atau masalah perkawinan / pribadi lainnya cenderung memiliki komunikasi yang buruk dengan anak-anak mereka, menjadi bermusuhan atau jauh dan menggunakan praktik ekstrim dalam usaha mereka untuk menegakkan
disiplin. Penelitian menunjukkan bahwa teknik pengasuhan, khususnya hukuman keras dan tidak konsisten, sering menyebabkan agresi anak (Loeber & Stouthamer-Loeber,
1986). Korban juga terkait dengan karakteristik keluarga. Ada bukti
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: