Suatu malam, ketika mereka sedang berdoa, Buto Ijo raksasa dengan kekuatan supranatural melewati rumah mereka. Dia mendengar mereka berdoa. "Jangan khawatir petani. Saya bisa memberikan anak. Tapi Anda harus memberi saya anak bahwa ketika dia berusia 17 tahun," kata Buto Ijo. Para petani sangat bahagia. Mereka tidak berpikir tentang risiko kehilangan surat anak mereka dan setuju untuk mengambil tawaran tersebut. Kemudian, Buto Ijo memberi mereka banyak biji mentimun. Para petani menanam dengan hati-hati. Kemudian biji berubah menjadi tanaman. Tidak lagi setelah itu, mentimun emas besar tumbuh dari tanaman. Setelah itu matang, petani mengambil dan memotongnya. Mereka sangat terkejut melihat gadis cantik di dalam mentimun. Mereka menamai dia Timun Mas atau Golden Cucumber. Tahun berlalu dan Timun Mas telah berubah menjadi seorang gadis cantik. Pada ulang tahunnya yang ke-17 nya, Timun Mas sangat senang.
Namun, orang tua sangat sedih. Mereka tahu mereka harus menjaga janji mereka untuk Buto Ijo raksasa tetapi mereka juga tidak ingin kehilangan putri tercinta mereka. "Putri saya, mengambil tas ini. Hal ini dapat menyelamatkan Anda dari raksasa," kata ayah. "Apa maksudmu, Ayah? Aku tidak mengerti," kata Timun Mas.
Tepat setelah itu, Buto Ijo datang ke rumah mereka. "Jalankan Timun Mas. Simpan hidup Anda!" kata ibu. Buto ijo marah. Dia tahu para petani ingin melanggar janji mereka. Dia mengejar Timun Mas pergi. Buto Ijo itu semakin dekat dan dekat. Timun Mas kemudian membuka tas dan melemparkan segenggam garam. Ini menjadi laut. Buto Ijo harus berenang untuk menyeberangi laut. Kemudian, Timun Mas melemparkan beberapa dingin. Ini menjadi hutan dengan pohon-pohon. Pohon-pohon memiliki duri yang tajam sehingga mereka menyakiti Buto Ijo. Namun, ia masih bisa mengejar Timun Mas. Timun Mas mengambil barang-barang ajaib ketiga. Itu biji mentimun. Dia melemparkan mereka dan menjadi kebun mentimun. Tapi Buto Ijo masih bisa melarikan diri dari lapangan. Maka itu adalah hal terakhir yang ajaib dia di kantong. Itu adalah terasi atau terasi. Dia melemparkannya dan menjadi rawa besar. Buto Ijo masih berusaha berenang rawa tapi ia sangat lelah. Lalu ia tenggelam dan meninggal.
Timun Mas kemudian segera pulang ke rumah. Para petani sangat senang bahwa mereka akhirnya bersama lagi.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..