Culture-Fair Tests of Intelligence

Culture-Fair Tests of Intelligence Based on Processing
The definition of intelligence as processing may also accomplish a longsought-
after goal: tests of intelligence that are applicable to any culture. Fagan et
al. (1991), for example, compared the performance of four culturally (and racially)
diverse groups on the Fagan Test of Infant Intelligence. The Fagan test is
composed of 10 pairings of novel with previously seen items. The four groups did
not differ in their mean attention to novelty, nor was there any evidence of test
bias across the 10 items. In brief, tests of processing based on selective attention
to novelty, at least with infants, have proved to be culture-fair. Thus, defining
intelligence as processing may make culture-fair tests of intelligence a reality: a
hope that cannot be fulfilled as long as intelligence is defined as knowledge.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Budaya-Fair tes kecerdasan berdasarkan pengolahanDefinisi kecerdasan sebagai pengolahan juga bisa mencapai longsought-Setelah tujuan: tes kecerdasan yang berlaku untuk setiap kebudayaan. Fagan etAl. (1991), misalnya, membandingkan performa empat budaya (dan ras)beragam kelompok pada tes Fagan bayi intelijen. Tes Faganterdiri dari 10 pasangan dari novel dengan item sebelumnya melihatnya. Empat kelompok melakukantidak berbeda dalam perhatian mereka berarti kebaruan, tidak ada bukti ujibias di 10 item. Secara singkat, tes pengolahan berdasarkan selektif perhatianuntuk hal-hal baru, setidaknya dengan bayi, telah terbukti menjadi budaya-fair. Dengan demikian, mendefinisikankecerdasan sebagai pengolahan dapat membuat budaya-fair tes kecerdasan menjadi kenyataan:harapan yang tidak dapat dipenuhi selama intelijen didefinisikan sebagai pengetahuan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tes budaya-wajar Intelijen Berdasarkan Pengolahan
Definisi kecerdasan pengolahan juga dapat menyelesaikan longsought-
setelah gol: tes kecerdasan yang berlaku untuk setiap kebudayaan. Fagan et
al. (1991), misalnya, membandingkan kinerja empat budaya (dan ras)
beragam kelompok pada Tes Fagan Intelijen Bayi. The Fagan Tes
terdiri dari 10 pasangan dari novel dengan item sebelumnya terlihat. Keempat kelompok tersebut
tidak berbeda dalam perhatian berarti mereka untuk hal-hal baru, juga tidak ada bukti uji
Bias di seluruh 10 item. Singkatnya, tes pengolahan berdasarkan perhatian selektif
terhadap hal baru, setidaknya dengan bayi, telah terbukti menjadi budaya adil. Dengan demikian, mendefinisikan
kecerdasan sebagai pengolahan dapat membuat tes budaya adil kecerdasan kenyataan: a
harapan yang tidak dapat dipenuhi selama intelijen didefinisikan sebagai pengetahuan.