The above studies suggest that the

The above studies suggest that the corporate boundary in Exhibit 7.3 may be stronger than the “cultural boundary,” in terms of the repatriate role. Limited support for this conclusion also may be drawn from the results of a recent U.K. study. Forster surveyed 124 expatriates who had returned to the United Kingdom in the preceding twelve months. Analysis of the responses indicated five predictors for repatriation maladjustment (in ranked order): length of time abroad, unrealistic expectations of job opportunities in the home company, downward job mobility, reduced work status, and negative perceptions of the help and support provided by employers during and after repatriation. Job-related factors were found to be more important than non work and family factors.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Studi di atas menunjukkan bahwa batas perusahaan di pameran 7.3 mungkin lebih kuat daripada "batas budaya," dalam hal peran memulangkan. Dukungan terbatas untuk kesimpulan ini juga dapat ditarik dari hasil penelitian U.K. terakhir. Forster disurvei 124 ekspatriat yang telah kembali ke Inggris dalam dua belas bulan sebelumnya. Analisis tanggapan diindikasikan peramal lima untuk repatriasi maladjustment (dalam urutan peringkat): panjang waktu luar negeri, tidak realistis harapan peluang kerja di perusahaan, mobilitas pekerjaan ke bawah, status kerja berkurang dan persepsi negatif terhadap bantuan dan dukungan yang diberikan oleh majikan selama dan setelah pemulangan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditemukan untuk menjadi lebih penting daripada non pekerjaan dan keluarga faktor.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Studi di atas menunjukkan bahwa batas perusahaan di pameran 7.3 mungkin lebih kuat daripada "batas budaya," dalam hal peran memulangkan. Dukungan terbatas untuk kesimpulan ini juga dapat diambil dari hasil penelitian di Inggris baru-baru ini. Forster disurvei 124 ekspatriat yang telah kembali ke Inggris dalam dua belas bulan sebelumnya. Analisis tanggapan ditunjukkan lima prediktor untuk pemulangan ketidakmampuan (dalam urutan peringkat): lamanya waktu di luar negeri, harapan yang tidak realistis dari kesempatan kerja di perusahaan rumah, mobilitas kerja menurun, status pekerjaan berkurang, dan persepsi negatif dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh majikan selama dan setelah pemulangan. Faktor-pekerjaan yang berhubungan ditemukan menjadi lebih penting daripada faktor-faktor pekerjaan dan keluarga non.