The Late Middle Ages, from 1300 until 1500, saw progress speed up, as  terjemahan - The Late Middle Ages, from 1300 until 1500, saw progress speed up, as  Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

The Late Middle Ages, from 1300 unt

The Late Middle Ages, from 1300 until 1500, saw progress speed up, as thinkers continued the work of scholasticism, adding to the philosophy underpinning science, Late Middle Age made sophisticated observations and theories that were sadly superseded by the work of later scientists.William of Ockham, in the 14th century, proposed his idea of parsimony and the famous Ockam's Razor, still used by scientists to find answers from amongst conflicting explanations. Jean Buridan challenged Aristotelian physics and developed the idea of impetus, a concept that predated Newtonian physics and inertia.
600/5000
Dari: Inggris
Ke: Bahasa Indonesia
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Abad pertengahan akhir, dari 1300 sampai 1500, melihat kemajuan mempercepat, sebagai pemikir terus karya scholasticism, menambahkan untuk menopang filsafat ilmu pengetahuan, usia pertengahan akhir membuat pengamatan yang canggih dan teori-teori yang sayangnya digantikan oleh karya kemudian ilmuwan.William Ockham, pada abad ke-14, mengusulkan ide kekikiran dan Ockam terkenal Razor, masih digunakan oleh para ilmuwan untuk menemukan jawaban dari antara penjelasan yang bertentangan. Jean Buridan Aristotelian Fisika ditantang dan mengembangkan ide untuk dorongan, sebuah konsep yang mendahului fisika Newton dan inersia.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
The Late Abad Pertengahan, dari 1300 sampai 1500, melihat kemajuan mempercepat, sebagai pemikir melanjutkan karya skolastik, menambah filsafat yang mendasari ilmu pengetahuan, Akhir Tengah Umur membuat pengamatan canggih dan teori-teori yang sayangnya digantikan oleh karya nanti scientists.William Ockham, di abad ke-14, mengusulkan gagasan tentang penghematan dan Ockam Silet yang terkenal, masih digunakan oleh para ilmuwan untuk menemukan jawaban dari antara penjelasan yang saling bertentangan. Jean Buridan menantang fisika Aristotelian dan mengembangkan ide dorongan, sebuah konsep yang mendahului fisika Newton dan inersia.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: ilovetranslation@live.com