The great and growing American cent

The great and growing American center has become increasingly uncomfortable with these ultraconservative, theocratic positions. During the 1990s, the religious right had lost a great deal of its political clout. But the moral vacuum it sought to fill has continued to gnaw at us. In response, a group of new communitarian thinkers (for whom I sometimes speak) seeks to provide a different approach to moral issues by drawing new, shared moral understandings, drawn from moral dialogues, rather than by relying on hierarchical dictates. The approach emphasizes convincing people to change their ways rather than enacting coercive laws to force them to do so. To put it more bluntly: We can no longer shy away from addressing the issues the right wing and the social conservatives have raised, but we ought to address them in a rather different manner than they advocate.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pusat Amerika tumbuh besar dan telah menjadi semakin nyaman dengan posisi ini ultraconservative, teokratik. Selama 1990an, hak keagamaan telah kehilangan pengaruh politik yang besar. Tetapi berusaha untuk mengisi kekosongan moral terus menggerogoti pada kami. Sebagai tanggapan, kelompok pemikir komunitarian baru (untuk siapa saya kadang-kadang berbicara) berusaha untuk memberikan pendekatan yang berbeda untuk masalah-masalah moral dengan menggambar baru, berbagi pemahaman moral, diambil dari dialog moral, bukan dengan mengandalkan menentukan hierarki. Pendekatan yang menekankan meyakinkan orang untuk mengubah cara mereka daripada memberlakukan undang-undang yang memaksa untuk memaksa mereka untuk melakukannya. Terus terang lebih: kita tidak bisa menghindar dari menangani isu-isu sayap kanan dan konservatif sosial telah mengangkat, tapi kita harus mengatasinya dengan cara yang agak berbeda daripada mereka menganjurkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pusat Amerika besar dan tumbuh menjadi semakin tidak nyaman dengan ultrakonservatif, posisi ini teokratis. Selama tahun 1990-an, hak agama telah kehilangan banyak pengaruh politiknya. Tapi vakum moral yang itu berusaha untuk mengisi terus menggerogoti kita. Menanggapi, sekelompok pemikir komunitarian baru (untuk siapa saya kadang-kadang berbicara) berusaha untuk memberikan pendekatan yang berbeda untuk masalah moral dengan menggambar baru, bersama pemahaman moral, yang diambil dari dialog moral, bukan dengan mengandalkan perintah hirarkis. Pendekatan ini menekankan meyakinkan orang untuk mengubah cara mereka daripada memberlakukan hukum koersif memaksa mereka untuk melakukannya. Untuk memasukkan lebih terus terang: Kami tidak bisa lagi menghindar dari mengatasi masalah sayap kanan dan konservatif sosial telah mengangkat, tapi kami harus mengatasinya dengan cara yang agak berbeda dari yang mereka menganjurkan.